Gelombang Panas Paling Mematikan Dalam Sejarah

badai debu
badai debu
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Gelombang panas yang terjadi tahun 2011 silam, terbukti menjadi pemecah rekor di seluruh Amerika Utara. Beberapa daerah di Amerika Serikat dan Kanada mencatat rekor suhu dan kelembaban tertinggi. Selain itu, gelombang panas ini juga mematikan. Lebih dari 40 orang meninggal sebagai akibat langsung dari suksesi hari-hari panas yang secara teratur mencapai 113 Fahrenheit dalam rentang dua bulan musim panas.

Jumlah korban tewas tidak seberapa jika dibandingkan dengan gelombang panas yang pernah direkam sebelumnya. Namun, hal tersebut menerima liputan pers lebih dari yang lain. Ini adalah perubahan yang lengkap, mengingat gelombang panas tidak pernah dilihat sebagai berita penting atau menarik di masa lalu. Bencana alam ini tidak sedramatis gempa bumi atau tornado; Namun, membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya bila dibandingkan dengan dua lainnya.

Banyak gelombang panas terkenal yang tercatat, terjadi di abad ke-20 dan ke-21. Fenomena ini telah melanda di hampir setiap bagian dari dunia dan telah bertanggung jawab untuk banyak bencana alam dan bencana ekonomi. Efeknya tidak memiliki batas; negara-negara maju dan berkembang sama-sama telah terkena panas yang mencengangkan untuk jangka waktu yang lama.

Menurut artikel Eric Klinenberg tahun 2002 di Slate.com, lebih dari 400 orang Amerika meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan panas di dalam satu tahun. Dengan kata lain, gelombang panas membunuh lebih banyak orang di AS daripada bencana alam lainnya yang dikombinasikan. Namun, menurut Eric, gelombang panas bergerak lambat dan lama, sehingga dapat dicegah.

“Kedatangan gelombang panas selalu diumumkan dan cukup mudah untuk mencegah kerusakan pada manusia,” tulisnya. “Korban panas cenderung lemas secara bertahap, sendirian di rumah, tidak berhubungan dengan keluarga, teman dan jasa sosial yang dapat menyelamatkan nyawa mereka. Memperlakukan mereka dengan air atau membawa mereka ke tempat yang ber-AC.”

Gelombang Panas di Amerika Utara, 1936

Amerika Utara telah terpukul oleh beberapa gelombang panas besar. Salah satu yang melanda pada tahun 1936 dianggap paling parah di alam sejarah Amerika modern. Waktu itu juga sungguh mengerikan. Bencana ini terjadi ketika Amerika Serikat dan Kanada berada di tengah-tengah Depresi Besar. Selain itu, tahun 1930-an adalah salah satu dekade terkering. Ini adalah era dari beberapa kekeringan dan badai debu terparah.

Selama musim panas tahun 1936, tujuh negara mencapai rekor tertinggi sementara tambahan 36 negara berada di atas suhu normal. Provinsi Ontario dan Manitoba di Kanada mencapai rekor tertinggi di atas 110 derajat Fahrenheit.

Gelombang panas ini sangat menghancurkan pada manusia. Pada era sebelum adanya Air Conditioner (AC), daerah perkotaan seperti Chicago, Detroit, St Louis, Milwaukee, Cleveland, Toronto dan daerah perkotaan di Amerika Utara lainnya “mendesis”. Lebih dari 1.693 orang, sebagian besar orang tua, tewas di kota-kota (beberapa perkiraan mengklaim sebanyak 5.000 mungkin telah meninggal karena gejala yang disebabkan oleh panas yang berlebihan).

Petani juga mengalami dampak ekonomi. Tanaman hancur oleh panas, sehingga harga jagung dan gandum melonjak. Beberapa lahan pertanian tetap tandus atau kering sampai September ketika suhu kembali ke tingkat normal.

Gelombang Panas di Chicago, 1995

Di antara tahun 1936 dan 1995, ada beberapa gelombang panas mematikan : New York City (1972, 1984), St. Louis (1980), Philadelphia (1993), Dallas (1998) dan Milwaukee (1995) (Klinenberg, 2002). Gelombang panas yang melanda Chicago pada tahun 1995 terbukti menjadi yang terburuk.

Lima puluh sembilan tahun setelah musim panas tahun 1936, kota Chicagi disiksa oleh suhu yang lebih tingii dari rata-rata. Hanya dalam waktu satu minggu di bulan Juli, 739 orang meninggal. Situasi ini sangat buruk sehingga truk trailer pendingin ditempatkan di dekat kamar mayat dan rumah sakit. Trailer-trailer ini digunakan untuk menyimpan mayat, yang telah memenuhi fasilitas ini.

Seperti biasa, orang tua merupakan korban yang paling terpukul. Selain itu, orang miskin atau mereka yang tidak memiliki AC juga menjadi korban.

Klinenberg membandingkan kematian dari gelombang panas ini dengan bencana lain yang terkenal di kota Chicago, serta dengan bencana alam lainnya di tahun 1990-an.

Untuk menempatkan gelombang panas 1995 dalam konteks, pikirkan kebakaran besar Chicago tahun 1871. Bencana ini menewaskan tidak kurang dari setengah populasi. Bencana terbaru lainnya, seperti Northridge, Gempa California 1994 atau Badai Andrews Tahun 1992, menewaskan sepersepuluh dan seperduapuluh dari jumlah orang,” tulisnya.

Namun, gelombang panas ini kemudian akan dikerdilkan oleh salah satu yang melanda Perancis dan Eropa pada tahun 2003.

Gelombang Panas di Perancis, 2003

Sebenarnya, gelombang panas yang melanda Perancis pada Agustus 2003 mempengaruhi sebagian besar Eropa. Rekor panas banyak dicapai di beberapa negara dan banyak dari negara-negara tersebut memiliki angka kematian yang cukup besar (perkiraan akhir untuk Eropa adalah 71.310, menjadikannya yang paling mematikan sejauh ini). Perancis terkena imbas paling parah.

Menurut laporan USA Today tahun 2003, laporan pemerintah dari National Institute of Health and Medical Research (INSERM) memperkirakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 14.802 di Perancis saja.

Sekali lagi, orang tua merupakan korban yang paling banyak. Banyak warga senior di Paris menyerah selama puncak gelombang panas, ketika suhu mencapai 104 derajat Fahrenheit. Alasan lain jumlahnya begitu tinggi adalah bahwa Perancis merupakan negara yang jarang memiliki rumah tangga dan bangunan dengan sistem pendingin udara.

Pada awalnya, perkiraan pemerintah mencapai angka 11, 435. Namun, panas tidak membunuh beberapa orang secara langsung. Menurut laporan USA Today, banyak yang “memiliki kondisi sangat lemah selama suhu puncak, tetapi tidak meninggal sampai beberapa hari kemudian.”

Gelombang Panas di Amerika Utara, 2006 dan Setelahnya

Pada musim panas tahun 2006, banyak daerah di Amerika Serikat dan Kanada mengalami gelombang panas yang mematikan lainnya. Pada kejadian ini, 225 orang meninggal. 15 Juli adalah hari pertama. Pada hari ini, Pierre, South Dakota dipanggang di suhu 117 derajat Fahrenheit.

Selama periode antara 15 Juli dan 22 Juli hampir setiap negara (kecuali Alaska, Minnesota dan Dakota Utara) mencatat suhu 90 derajat Fahrenheit atau lebih.

Di California, 164 kematian dikaitkan dengan penyakit yang berhubungan dengan panas. Negara bagian Central Valley dan California Selatan dihantam oleh panas yang lembab, yang tidak biasanya terjadi di kedua daerah.

Benua Amerika akan mengalami gelombang panas lokal lainnya di tahun-tahun mendatang. Akhirnya, pada tahun 2011, banyak dari wilayah Amerika Serikat dan Kanada akan terpengaruh oleh gelombang panas yang sama. Pada saat ini, gelombang panas akhirnya diakui sebagai bencana alam, serta ada lebih banyak liputan oleh media.

Gelombang panas ini bukan yang pertama, tidak pula menjadi yang terakhir. Tren menunjukkan bahwa suhu rata-rata akan terus meningkat setiap musim panas. Selain itu, orang-orang yang berisiko (orang miskin dan orang tua) akan terus menjadi korban. Gelombang panas tidak dapat dicegah. Namun, kematian dapat dicegah jika dilakukan tindakan tertentu.

Terbaru : Gelombang Panas di India, 2015

Situasi saat ini di India tampak sangat muram. Korban tewas mendekati 2000, seiring naiknya suhu sebesar 15 sampai 20 derajat Celcius di atas normal. Menurut organisasi yang berbasis di Brussels, Emergency-Event Database, ini adalah gelombang panas paling mematikan kelima di dalam sejarah.

Sebagian besar wilayah di India telah terpengaruh. Hal ini terutama paling berdampak pada masyarakat miskin.

Menurut Voice of America News, banyak orang di negara tersebut berharap bahwa musim hujan (yang sering dimulai di sekitar waktu ini) akan membawa hujan dan cuaca dingin ke daerah selatan negara itu.

Chandra Bhushan, wakil direktur New Delhi-based Center for Science and Environment mengatakan : “Umumnya ada kenaikan suhu berjalan lambat, tetapi itu tidak terjadi. Kami memiliki bulan Maret dan April yang luar biasa dingin dan basah, kemudian dari minggu pertama Mei, suhu tiba-tiba mulai meningkat dan peningkatannya terjadi sangat cepat, sangat cepat. Artinya adalah pada waktu yang sangat singkat, suhu meningkat hampir 15 sampai 20 derajat Celsius. (dari VOA News, 2015)

Enam Gelombang Panas Paling Mematikan

Tahun  Lokasi Jumlah Korban
2003 Eropa, khususnya Perancis 71,310
2010 Rusia 55,736
2006 Eropa 3,418
1998 India 2,541
2015 India 1,841+
1936 Amerika Serikar dan Kanada 1,693

 

You May Also Like