Tonjolkan Sisi Positif Ketika Berbicara Mengenai Pendidikan Gizi

pendidikan gizi, makanan sehat
pendidikan gizi, makanan sehat
Jika Anda ingin orang-orang untuk memilih makanan sehat, tekankanlah sisi positif.(Credit: Cornell University)

Bhataramedia.com – Menurut studi baru dari Cornell University, jika Anda ingin orang-orang untuk memilih makanan sehat, tekankanlah pada hal-hal positif.

Dipublikasikan di American Journal of Agricultural Economics, studi Cornell Food and Brand Lab tersebut menunjukkan bahwa ketika datang ke pendidikan mengenai gizi, melakukan bekerja jauh lebih baik daripada tidak boleh dilakukan. Hal ini sangat penting saat menentukan kebijakan yang mendorong makan sehat.

Para peneliti, David just, ekonom perilaku di Cornell Food and Brand Lab dan Andrew Hanks, Ohio State University, mereview literatur yang ada mengenai konsekuensi dari kebijakan publik masa lalu mengenai gizi untuk membentuk saran yang dapat meningkatkan peraturan di masa depan. Mereka menemukan bahwa kebijakan publik yang paling sukses adalah kebijakan yang dibingkai secara positif dan mendukung pilihan.

“Sudah jelas bahwa orang-orang menghargai kebebasan menentukan pilihan,” kata David. “Ketika kebijakan tampaknya mendorong pilihan yang baik, daripada membatasi yang buruk, kami melihat respon yang jauh lebih positif,” lanjut dia, seperti dilansir Cornell University (08/06/2015).

Pada satu studi, 173 orang dewasa yang disuruh memilih berbagai makanan untuk makan siang bereaksi berbeda tergantung pada bagaimana harga setiap item diusulkan. Ketika perubahan harga dibingkai sebagai pajak atas makanan-makanan yang tidak sehat, lebih banyak orang memilih makanan yang tidak sehat. Namun, ketika perubahan itu dibingkai sebagai diskon harga untuk makanan sehat, permintaan untuk makanan yang sehat naik. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan merupakan pendorong penting dari permintaan konsumen dan tidak dapat diabaikan untuk rekomendasi kebijakan.

“Banyak keputusan yang kita buat tidak benar-benar rasional,” kata David. “Ketika mencoba untuk memaksakan perubahan apapun, penting untuk mencoba dan berempati dengan konsumen, serta bekerjasama, bukan melawan, agar sasaran kebijakan tersebut efektif.”

Referensi Jurnal :

D. R. Just, A. S. Hanks. The Hidden Cost of Regulation: Emotional Responses to Command and Control. American Journal of Agricultural Economics, 2015; DOI: 10.1093/ajae/aav016.

You May Also Like