Bhataramedia.com – Perkembangan dunia nanoteknologi saat ini cukup berkembang dengan pesat. Pasalnya penggunaan nanoteknologi dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang sains, teknik, medis, produksi dan konservasi energi, hingga alat elektronik.
Seperti diketahui, nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari objek dengan ukuran sangat kecil (sepersemiliar meter) dan melakukan rekayasa untuk menghasilkan produk baru dengan sifat khusus yang diinginkan.
Salah satu contoh aplikasi nanoteknologi misalnya Carbon Nano-Tube (CNT) yang sangat ringan dan memiliki kekuatan 100 kali lebih kuat dari baja.
Muhammad Miftahul Munir, dan kelompok dosen yang membidangi nanoteknologi melalui situs resmi ITB hari Sabtu (6/6/2015) berpendapat bahwa pengaplikasian nanoteknologi dalam rangka kemandirian bangsa sangat realistis. Mengingat fungsi dan kegunaan nanoteknologi sangat sesuai jika diterapkan di Indonesia.
Salah satunya adalah sebagai pembersih udara. Indonesia saat ini sebagai negara yang cukup banyak menyebar polusi udara. Indonesia pun perlu memproduksi alat filter udara, demi kelangsungan hidup yang asri sejak dini, dan untuk mengaplikasikan hal hal tersebut dapat dimulai dari nanoteknologi.
Bukan hanya itu, nanoteknologi juga dapat berperan dalam membantu mewujudkan kemandirian bangsa melalui produk-produk industri.
Miftah, dosen nanoteknologi ITB menuturkan, “Riset dasar berorientasi ilmu pengetahuan dan riset yang berorientasi terhadap aplikasi ke masyarakat perlu berjalan selaras dan sinergi,” tutur Miftah.
Miftah menjelaskan bahwa bangsa Indonesia tidak bisa terus-menerus membiarkan alat dan material yang kita butuhkan berasal dari luar negeri, karena hal itu akan membentuk pola ketergantungan.
“Tujuan penting yang harus kita perhatikan adalah hasil ilmu dan penelitian kita hendaknya demi kemandirian bangsa di segala bidang.” Tandas Miftah.