Meningkatkan Pemberian Kemoterapi Menggunakan Grafena

kemoterapi, intravena
kemoterapi, intravena
Gambar ini menunjukkan dua tangan sedang memanipulasi intravena untuk pemberian kemoterapi pada pasien.(Credit: National Cancer Institute – Linda Bartlett)

Bhataramedia.com – Studi baru yang diterbitkan di jurnal 2D Materials IOP Publishing, telah mengusulkan menggunakan grafena sebagai pelapis alternatif pada kateter untuk meningkatkan pemberian obat kemoterapi.

Penelitian menunjukkan bahwa menempatkan grafena (lembaran atom karbon yang sangat tipis) pada permukaan internal kateter intravena yang biasa digunakan untuk memberikan obat kemoterapi ke dalam tubuh pasien, akan meningkatkan kemanjuran pengobatan dan mengurangi potensi kateter untuk pecah.

Studi ini menunjukkan bahwa interaksi yang merusak dapat terjadi antara obat yang paling umum digunakan untuk kemoterapi, 5-fluorouracil (5-Fu), dengan perak (salah satu bahan pelapis yang paling banyak digunakan di dalam aplikasi medis).

Sebagai akibat dari kerusakan, para peneliti percaya bahwa obat tersebut kemungkinan tidak memberikan efek terapi yang diinginkan pada pasien, sehingga pengobatan kemoterapi dapat terganggu.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa produk samping dari reaksi antara 5-Fu dan perak adalah hidrogen fluorida (HF), senyawa asam kuat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa perak dan HF dapat disuntikkan ke pasien bersama dengan pengobatan.

Rekan penulis studi, Justin Wells, dari Norwegian University of Science and Technology, mengatakan : “Sejauh yang kami tahu, tak seorang pun pernah melihat pada reaksi kimia antara obat kemoterapi dengan bahan yang digunakan untuk memberikannya, seperti kateter dan jarum, serta lapisan yang melapisi alat-alat tersebut. Sebelumnya kita menduga bahwa hanya obat yang disampaikan ke dalam tubuh.

“Kami telah menunjukkan bahwa perak dapat mendegradasi obat kemoterapi, sehingga ada kemungkinan obat kemoterapi tidak benar-benar disampaikan ke dalam tubuh pasien. Penelitian kami menunjukkan bahwa salah satu produk peluruhan reaksi ini adalah HF, yang akan menjadi hal yang mengkhawatirkan jika ikut di suntikkan ke pasien,” kata Justin Wells, seperti dilansir IOP Publishing (02/06/2015).

Sebagai solusi untuk masalah ini, tim peneliti internasional telah mengusulkan menggunakan grafena sebagai bahan pelapis alternatif untuk kateter.

Di dalam studi mereka, para peneliti menggunakan teknik yang dikenal sebagai x-ray photoemission spectroscopy (XPS) untuk mempelajari komposisi kimia dari 5-Fu, serta reaksi obat dengan perak dan grafena.

XPS adalah teknik yang digunakan untuk mengukur kandungan kimia permukaan dari bahan tertentu dengan menembakkan seberkas sinar-x dan mengumpulkan elektron yang kemudian dipancarkan dari lapisan material paling atas. Para peneliti melakukan pengukuran ini di laboratorium nasional sinkrotron Swedia, laboratorium MAX IV.

Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ketika 5-Fu mengalami kontak dengan perak, terjadi reaksi yang menyebabkan kerugian pada elemen fluorida dari obat, yang mengarah pada terbentuknya HF.

Ketika para peneliti mengulangi percobaan ini dengan 5-Fu dan grafena, mereka menemukan bahwa reaksi terebut benar-benar menghilang dan grafena tidak menyebabkan kerusakan terhadap obat tersebut.

Graphene merupakan material biokompatibel dengan toksisitas rendah yang telah diusulkan sebagai lapisan eksternal untuk aplikasi biomedis. Para peneliti menyatakan bahwa pembuatan pelapis grapfena tipis merupakan teknologi yang layak dan bahkan dapat melebihi perak untuk metode fabrikasi yang ada.

“Temuan kami adalah langkah pertama yang penting di dalam bidang baru. Bersama dengan kolaborator dan siswa kami, kami meningkatkan pemahaman mengenai interaksi penting antara obat-obatan dan pelapis medis, dengan maksud untuk membuat pengetahuan tersedia secara bebas agar dapat digunakan semua orang,” lanjut Wells.

“Penelitian ini adalah versi sederhana dari pengobatan kemoterapi di kehidupan nyata, sehingga di penelitian selanjutnya, kami akan meniru proses nyata dengan memeriksa campuran obat sebenarnya yang mengandung bahan aktif lainnya serta larutan garam. Kami juga akan mencoba untuk memperluas eksperimen kami dengan melibatkan obat kemoterapi lainnya,” ujar Wells.

Referensi :

Federico Mazzola, Thuat Trinh, Simon Cooil, Elise Ramleth Østli, Kristin Høydalsvik, Eirik Torbjørn Bakken Skjønsfjell, Signe Kjelstrup, Alexei Preobrajenski, Attilio A Cafolla, D Andrew Evans, Dag W Breiby, Justin W Wells. Graphene coatings for chemotherapy: avoiding silver-mediated degradation. 2D Materials, 2015; 2 (2): 025004 DOI: 10.1088/2053-1583/2/2/025004.

You May Also Like