Bhataramedia.com – Ada lima penyebab, mengapa nilai IP mahasiswa kecil. Umumnya nilai mahasiswa berada pada kisaran angka 2,75 hingga 3,00. Namun ada saja mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah angka 2,75. Banyak penyebab mengapa mahasiswa seringkali mendapatkan nilai IP (indeks prestasi) di bawah rata-rata.
1. Kurang percaya diri dengan jawabannya sendiri
Percaya atau tidak, seringkali mahasiswa pada saat menjawab ujian semester sering mencontek dari hasil karya milik mahasiswa lain. Kesamaan pada saat ujian, akan menyebabkan dosen tidak menghargai mahasiswa yang bersangkutan.
Akibatnya, mahasiswa akan dianggap sebagai pencontek, dianggap sebagai plagiat ulung yang gemar meniru hasil karya orang lain. Mahasiswa yang kurang percaya diri pada saat menjawab ujian, seringkali diakibatkan karena malasnya belajar dan kurangnya berlatih dalam menulis, sehingga menjadi mahasiswa yang kurang skeptis.
2. Jarang komunikasi di dalam diskusi kelas
Mahasiswa bagaimana bisa mendapatkan nilai yang tinggi, apabila aktif berkomunikasi di dalam kelas pun susah, atau bahkan tidak mau. Kurangnya keaktifan di dalam kelas, menyebabkan dosen tidak tahu kelebihan kita. Sehingga dosen pun akan menilai kita sebagai mahasiswa yang biasa-biasa saja, terlepas hal demikian, jika kita ingin mendapatkan nilai yang lebih baik. Maka tunjukkan bahwa kita layak mendapatkan nilai yang lebih baik dari mahasiswa yang lain.
3. Terlalu aktif dalam organisasi eksternal kampus
Salah satu penyebab mengapa nilai IP kita turun drastis adalah karena kita terlalu sibuk dengan aktivitas di luar kampus. Menjadi mahasiswa aktivis boleh-boleh saja, namun kegiatan akademik tetap menjadi nomor satu. Karena biasanya dosen tidak terlalu suka dengan mahasiswa yang mengesampingkan mata kuliahnya dan lebih memprioritaskan aktivitas di luar kampus yang jauh dari esensi mata kuliahnya.
4. Jarang mengikuti perkuliahan
Ada kalanya mahasiswa jarang mengikuti kegiatan akademik di kampus. Inilah faktor yang cukup vital dalam menurunkan nilai IP kita. Apabila dalam 15 pertemuan kita hanya hadir 7 pertemuan saja. Maka sudah dapat dipastikan kita akan menjadi mahasiswa DPM (Daftar Pencarian Mahasiswa) yang bakal kena kartu merah oleh dosen.
5. Jarang berkontribusi untuk kelas
Hal yang menjadi penilaian kita lainnya di mata dosen adalah karena kita jarang berkontribusi untuk kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas. Bagaimanapun kegiatan perkuliahan tidak jauh dari aktivitas antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas atau pun di dalam laboraturium. Namun, seringkali mahasiswa terlupa, bahwa kegiatan tersebut seringkali dilengkapi dengan administrasi seperti absensi dan lain sebagainya, nah mahasiswa yang ikut andil dalam kelancaran kegiatan belajar dalam mengajar inilah yang bakal dapat nilai tambah. Sebaliknya mereka yang jarang bekontribusi akan menjadi mahasiswa yang biasa saja.