Bhataramedia.com – Sekelompok pribumi Malaysia telah menghidupkan kembali huruf alfabet mereka dari ambang kepunahan, berkat font komputer yang dirancang khusus.
Iban adalah kelompok pribumi terbesar di Malaysia dengan populasi lebih dari satu juta, yang sebagian besar tinggal di negara bagian Sarawak, Malaysia. Bahasa Iban cukup umum. Ini adalah satu-satunya bahasa asli yang resmi diajarkan di sekolah Sarawak dan diucapkan tidak hanya di kalangan Iban, tetapi juga di antara kelompok Iban dan kelompok etnis lainnya. Namun, bahasa ini bukan bahasa tertulis, sampai Dunging Anak Gunggu menemukan abjad Iban pertama pada tahun 1947.
Pada tahun 2010, melanjutkan kerja Dunging, Dr. Bromeley Philip dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Sarawak mengembangkan font komputer untuk alfabet Iban, yang disebut LaserIban. Tujuannya adalah untuk membantu melestarikan alfabet Iban di dalam bentuk digital di dunia modern. Font LaserIban tersedia untuk sistem operasi Windows dan Macintosh dan benar-benar kompatibel.
Melalui peggunaan LaserIban, Dr. Philip telah meluncurkan kursus yang “Training unto LaserIban System,” atau program TULIS (TULIS berarti “menulis” di Iban.). “Tujuan utama dari kursus ini adalah untuk membantu menghidupkan kembali alfabet Iban yang dinyatakan menghilang,” jelas Dr. Philip.
Dr. Philip saat ini kembali menuliskan cerita rakyat Iban, yang saat ini ditulis di dalam bahasa Latin, menggunakan huruf alfabet Iban sebagai bagian dari upaya untuk menuliskan material bahasa Iban sebanyak mungkin. Dia juga memuat kamus bahasa Iban untuk digunakan sebagai acuan sistem ejaan bahasa Iban.
“Kebanyakan orang Iban, tua atau muda, sekarang menyadari bahwa bahasa Iban memiliki alfabet sendiri yang dapat digunakan secara akurat untuk menerjemahkan bahasa lisan Iban ke dalam bahasa tertulis,” kata Dr. Philip, seperti dilansir ResearchSEA (15/05/2015).