Bhataramedia.com –Â Peningkatan kekakuan pembuluh darah telah diidentifikasi sebagai bagian penting dari hipertensi pada orang dewasa yang menua. Penelitian sebelumnya mengenai kekakuan aorta telah berfokus pada perubahan protein struktural yang mengubah sifat dari dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkannya menjadi kaku.
Saat ini, tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan di University of Missouri telah menentukan bahwa sel otot polos, yang melapisi dinding interior pembuluh darah, merupakan faktor utama untuk kekakuan pembuluh darah, salah satu penyebab utama hipertensi. Para peneliti percaya bahwa hasil dari penelitian mereka dapat membantu memberikan kemungkinan baru untuk perawatan pengobatan pada pasien menua yang memiliki penyakit ini.
“Kekakuan arteri dan pembuluh darah terjadi melalui proses normal penuaan biologis dan berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke,” kata Gerald Meininger, direktur Dalton Cardiovascular Research Center dan profesor farmakologi medis dan fisiologi School of Medicine di MU.
“Seiring bertambahnya usia kita, aorta, yang biasanya bertindak sebagai shock absorber, meredam denyut yang terkait dengan setiap detak jantung, mengencang dan menjadi kaku, sehingga menyebabkan sejumlah masalah termasuk tekanan darah tinggi. Hal ini akan meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang merugikan dan bahkan kematian,” lanjut dia.
Di Amerika Serikat, risiko terkena hipertensi karena penuaan lebih besar dari 90 persen pada pria dan wanita. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi beberapa mekanisme untuk kekakuan arteri pada manusia. Penelitian telah difokuskan pada protein matriks struktural, atau komponen non-hidup yang membentuk dinding luar pembuluh darah, serta sel endotel yang melapisi bagian dalam dinding pembuluh darah. Meininger dan timnya terfokus pada sumber potensial baru, yaitu sel otot polos yang merupakan komponen utama di bagian “tengah” dari dinding pembuluh darah.
Bekerja sama dengan peneliti di Rutgers University dan New Jersey Institute for Technology, Meininger dan kelompoknya, mengisolasi sel aorta dari model tikus normal dan tikus hipertensi pada usia muda dan tua. Kemudian, dengan menggunakan mikroskop berkekuatan atom (mikroskop canggih yang menggabungkan probe kecil yang dapat berinteraksi dengan sel tunggal dan molekul), tim peneliti mengukur kekuatan kompresi dari jarum terhadap spesimen dan bagaimana ujung jarum menempel atau “terjebak” pada sel-sel otot polos.
“Kami menemukan bahwa hipertensi meningkatkan kekauan dan kelengketan sel-sel otot polos pembuluh darah, selain itu perubahan ini diperkuat dengan penuaan,” kata Meininger.
“Hasil penelitian kami menambah pemahaman kita dan mengambil studi pada arah yang berbeda. Walaupun semua sel berkontribusi terhadap kekakuan arteri, penting untuk mengidentifikasi urutan dari masalah yang ditimbulkan. Mengidentifikasi sel-sel otot polos sebagai kontributor, dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan pencegahan dan obat potensial untuk melawan dan membalikkan penyakit ini, serta menjaga pembuluh darah kita sehat seiring penuaan,” jelas Meininger, seperti dilansir University of Missouri-Columbia (11/05/2015).
Hasil tahap awal dari penelitian ini menjanjikan. Jika studi tambahan berhasil di dalam beberapa tahun ke depan, para pejabat MU akan meminta otoritas dari pemerintah federal untuk memulai pengembangan obat untuk manusia (sering disebut sebagai status “investigative new drug”). Setelah status ini telah diberikan, peneliti dapat melakukan uji klinis pada manusia dengan harapan mengembangkan pengobatan baru untuk kekakuan arteri dan hipertensi.
Referensi :
N. L. Sehgel, Z. Sun, Z. Hong, W. C. Hunter, M. A. Hill, D. E. Vatner, S. F. Vatner, G. A. Meininger. Augmented Vascular Smooth Muscle Cell Stiffness and Adhesion When Hypertension Is Superimposed on Aging. Hypertension, 2014; 65 (2): 370 DOI: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.114.04456.