Bhataramedia.com – Bakteri Mycosplasma adalah organisme terkecil yang dapat mereplikasi diri. Organisme ini tidak memiliki dinding sel, sehingga membuat mereka resisten terhadap hampir semua antibiotik. Infeksi yang disebabkan oleh Mycoplasma pada hewan ternak, membuat kerugian jutaan euro setiap tahunnya, di Eropa dan di seluruh dunia. Meskipun sudah ada vaksin untuk dua spesies Mycoplasma yang mempengaruhi babi dan unggas, belum ada vaksin untuk banyak spesies Mycoplasma yang mempengaruhi tidak hanya hewan tetapi juga hewan peliharaan dan manusia.
Proyek baru H2020 EU, MycoSynVac, bertujuan untuk merekayasa Mycoplasma pneumoniae menjadi chassis universal untuk vaksinasi dengan menggunakan metodologi biologi sintetis mutakhir.
“Kami akan merekayasa bakteri baru yang akan digunakan sebagai vaksin,” jelas Luis Serrano, direktur Centre for Genomic Regulation (CRG) dan co-koordinator proyek ini.
“Kami akan menghilangkan gen yang membuat bakteri ini menjadi patogen dan meningkatkan chassis untuk pertumbuhan optimal di dalam media bebas serum. Dengan mengekspresikan antigen berbahaya dari satu atau lebih patogen, kami akan mampu menciptakan vektor vaksin yang tertarget. Kami telah bekerja di dalam waktu yang lama untuk memahami Mycoplasma pneumoniae. Saat ini kami siap untuk mengambil langkah maju dan menggunakan pengetahuan ini untuk kepentingan masyarakat,” tambah Maria Lluch, staf ilmuwan di CRG dan co-koordinator ilmiah MycoSynVac.
Fase kedua dari proyek ini mencakup menargetkan pengembangan vaksin yang dilemahkan (dengan patogen yang melemah tapi masih hidup) atau tidak aktif (dengan membunuh patogen), terhadap M. hyopneumoniae yang menginfeksi babi dan M. bovis yang menginfeksi ternak.
“Proyek ini mengejar tantangan yang ambisius dan kami menyadari pentingnya memperhitungkan tidak hanya rincian teknis, tetapi juga dimensi sosial dan etika,” kata kedua koordinator, seperti dilansir Centre for Genomic Regulation (08/05/2015).
Untuk secara efektif menangani aspek-aspek yang sangat beragam tersebut, proyek konsorsium ini terdiri dari kelompok penelitian yang bekerja pada bidang rekayasa gen dan desain sistem biologi di CRG (Barcelona, Spanyol), French National Institute for Agricultural Research (Bordeaux, Prancis), Wageningen University (Wageningen, Belanda) dan Imperial College (London, Inggris); kelompok penelitian yang fokus pada aspek bioetika University of Copenhagen (Copenhagen, Denmark); mitra industri dari MSD Animal Health (Boxmeer, Belanda) dan ATG Biosynthetics, sebuah perusahaan bioteknologi yang bergerak di bidang bioinformatika fungsional (Merzhausen, Jerman); serta perusahaan Biofaction yang bergerak di bidang penilaian risiko dan keterlibatan publik (Wina, Austria).
Meningkatkan kesehatan hewan
Tidak ada vaksinasi yang efektif terhadap berbagai jenis bakteri Mycoplasma yang menginfeksi hewan peliharaan, manusia dan ternak. Penelitian dan pengembangan telah terhambat oleh kenyataan bahwa kebanyakan Mycoplasma sulit untuk tumbuh tanpa kehadiran organisme lain dan memerlukan media kompleks yang mencakup serum hewan. Akibatnya, bahkan di dalam kasus-kasus dengan vaksin yang tersedia, proses produksi vaksin sangat sulit direproduksi dan rentan terhadap kontaminasi oleh virus.
Agar dapat memenuhi kebutuhan industri peternakan, MycoSynVac akan memanfaatkan pengetahuan biologi yang luas dari para ilmuwan mereka mengenai M. pneumoniae dan pada metodologi biologi sintetis mutakhir untuk merancang chasis Mycoplasma universal yang dapat digunakan sebagai single atau multi-vaksin di dalam berbagai hewan inang.
Selain itu, bakteri yang telah direkayasa akan tumbuh secara efisien dan dapat diproduksi di dalam media bebas serum, yang secara signifikan akan meningkatkan produksi, kualitas, dan efisiensi. Para peneliti juga memperkirakan bahwa chassis Mycoplasma yang dihasilkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk vaksin lain dan akan memiliki aplikasi potensial lainnya, seperti di dalam terapi sel dan terapi penyakit paru-paru menular.
MycoSynVac, yang diluncurkan hari ini di Centre for Genomic Regulation (CRG) di Barcelona, adalah proyek 5 tahun yang didanai oleh program European Union’s Horizon 2020 Research and Innovation di bawah perjanjian hibah No. 634.942.
Sumber :
Artikel di atas didasarkan pada materi yang disediakan oleh Centre for Genomic Regulation.