Bhataramedia.com – Sebuah strategi baru untuk mengatasi serangan jantung di bagian gawat darurat akan membantu dokter mengobati pasien lebih cepat. Hal ini berdasarkan temuan dari uji coba klinis yang diterbitkan di CMAJ (Canadian Medical Association Journal).
Infarksi miokardial (IM) akut adalah penyebab umum kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan dan kelangsungan hidup.
Peneliti Swiss dan Spanyol melakukan uji klinis untuk menentukan apakah teknik baru tersebut, yang sebelumnya diuji di dalam studi percontohan kecil, akan efektif untuk menentukan apakah pasien telah mengalami serangan jantung atau tidak. Mereka melibatkan 1320 pasien yang mengunjungi departemen gawat darurat, yang diduga memiliki infarksi miokardial akut dan menerapkan high-sensitivity cardiac troponin T 1-hour algorithm pada sampel darah.
“Memperkenalkan high-sensitivity cardiac troponin T 1-hour algorithm ke dalam praktek klinis akan mewakili perubahan besar dan karena itu penting untuk menentukan apakah teknik ini bekerja di dalam kelompok pasien besar,” ungkap Dr. Tobias Reichlin, Division of Cardiology, University Hospital Basel, Swiss.
Dengan algoritma tersebut, para peneliti dapat menentukan bahwa 786 (60%) pasien tidak memiliki IM akut, 216 (16%) memiliki IM akut dan 318 (24%) masih diamati karena hasilnya tidak konklusif.
“Strategi yang cepat ini menggabungkan nilai dasar high-sensitivity cardiac troponin T dan perubahan mutlak setelah satu jam pertama secara substansial mempercepat pengelolaan pasien yang diduga IM akut,” kata para penulis, seperti dilansir Canadian Medical Association Journal (13/04/2015).
Referensi :
Christian Mueller et al. Prospective validation of a 1-hour algorithm to rule-out and rule-in acute myocardial infarction using a high-sensitivity cardiac troponin T assay. CMAJ, April 2015 DOI: 10.1503/cmaj.141349.