Categories: Headlines

Peneliti Temukan Obat Baru Pemblokir Pertumbuhan Kanker

Ilustrasi.

bhataramedia.com – Tim peneliti University of Colorado Cancer Center telah menemukan cara baru untuk memblokir aktivitas protein yang dikenal mampu mendorong pertumbuhan kanker.

Para peneliti di University of Colorado Cancer Center menyatakan bahwa protein yang disebut Ral terkait dengan pertumbuhan dan penyebaran kanker pankreas, prostat, paru-paru, usus besar dan kandung kemih.

“Bila Anda ingin mencegah aligator menggigit Anda, maka Anda dapat mengikat moncongnya. Namun, kami mengambil pendekatan lain, yaitu kami menempatkan tongkat di mulutnya untuk terus terbuka,” kata Dan Theodorescu, MD, PhD, profesor Urologi dan Farmakologi , menurut rilis berita medicalexpress.com (14/9/2014).

Para peneliti menetapkan untuk menemukan perubahan seperti apa yang mendorong protein Ral yang semula tidak aktif menjadi aktif. Mereka menemukan bahwa protein Ral yang tidak aktif ternyata kehilangan rongganya ketika protein ini diaktifkan. Tim peneliti menginginkan adanya molekul yang dapat bertindak sebagai “tongkat” untuk menjaga mulut ini terbuka.

Tim menetapkan 500.000 senyawa potensial yang dapat masuk ke dalam rongga itersebut. Mereka memilih 88 molekul dan melakukan uji coba pada sel kanker manusia untuk menemukan satu molekul yang bisa memblokir protein tersebut. Para peneliti menemukan beberapa molekul yang dapat mengurangi aktivasi Ral pada kanker paru-paru.

Related Post

Salah satu senyawa, yaitu RBC8, merupakan senyawa yang paling sukses dalam menonaktifkan protein RaI dalam bentuk metastasis. Selanjutnya, tim menyempurnakan penelitiannya dan menghasilkan turunan RBC8. Salah satu derivatif yang disebut BQU57 ternyata lebih efektif daripada senyawa induknya dalam memblokir aktivitas Ral.

“Kami masih perlu mengoptimalkan senyawa ini dan kemudian melakukan karakterisasi agen ini untuk toksisitasnya pada beberapa spesies hewan dan menentukan rute optimal pengirimannya, seperti oral atau intravena sebelum dimasukkan ke klinik,” kata Theodorescu.

“Meskipun demikian, kami melihat bahwa pekerjaan ini sebagai langkah pertama yang berharga dalam pengembangan kelas agen terapeutik baru yang diarahkan pada Ral. Konsep menargetkan site (lokasi) di protein yang runtuh pada saat aktivasi, dimana keruntuhan ini diperlukan untuk aktivasinya, pada prinsipnya bisa digunakan untuk menemukan obat yang ditujukan untuk protein lain yang juga mendorong timbulnya penyakit pada manusia. “

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature.

Dimas Fandi Praditya

Recent Posts

Beberapa Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Pasang Panel Surya

Bhataramedia.com - Bagi anda yang hendak memasang panelsurya, anda bisa membeli panel surya, rack, inverter,…

1 tahun ago

Beberapa Penyebab Tidak Bisa Bergabung Pada Grup Telegram

Bhataramedia.com - Artikel ini akan memberikan anda penjelasan tentang Beberapa Penyebab Tidak Bisa Bergabung Pada…

1 tahun ago

Mau Pasang Panel Surya? Ketahui Lebih Dahulu Mengenai PLTS

Bhataramedia.com - Sebelum memasang panel tenaga surya, alangkah baiknya untuk memperluas wawasan mengenai panel itu…

1 tahun ago

Cara Melihat Semua Unduhan Pada Telegram

Bhataramedia.com - Artikel ini akan memberikan anda panduan tentang bagaimana Cara Melihat Semua Unduhan Pada…

1 tahun ago

Promo Optimal untuk Oli Mobil Terbaik di Otoklix Plus Simprug

Bhataramedia.com - Bagi kendaraan bermotor oli mesin memiliki peran penting untuk menjaga stabilitas kondisi mesin.…

1 tahun ago

Cara Mengaktifkan Fitur Ghost Mode Instagram

Bhataramedia.com - Para pengguna instagram pastinya sudah tahu bahwa status pada Direct Message dan info…

1 tahun ago