Bhataramedia.com – Permasalahan yang terjadi di lingkungan sosial, tidak hanya terjadi di masyarakat daerah perkotaan saja. Masyarakat adat pun memiliki berbagai permasalahan yang sayangnya tidak terekspos media masa. Permasalahan tersebut seperti konflik perebutan lahan yang layak menjadi perhatian pemerintah setempat dan memperoleh solusi dari permasalahan tersebut.
Media massa selalu sibuk memberitakan permasalahan yang terjadi di masyarakat daerah perkotaan. Sehingga tak heran permasalahan tersebut sering menjadi perhatian berbagai pihak akibat pemberitaan tersebut. Bahkan solusi dari permasalahan tersebut pun muncul sebagai dampak positif dari pemberitaan media massa tersebut. Akan tetapi, sayangnya permasalahan di masyarakat adat jarang sekali mendapatkan kesempatan pemberitaan di media massa. Hal inilah yang menjadi pembahasan diskusi pada Rabu (04/03/2015) dalam acara Workshop Media, Indigenous People and Democratic Movement yang berlangsung di Ruang Dekanat Fisipol UGM.
Menurut Prof. Dr. PM Laksono, sebagai pembicara dalam workshop tersebut mengatakan bahwa masyarakat adat layak untuk mendapatkan porsi pemberitaan di media massa. “Pada hakikatnya orang-orang pedalaman ini juga berhak menunjukan eksistensi diri agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat ter-blow up sehingga mendapat solusi dari pemerintah, karena mereka juga memiliki hak demokrasi,” ujar Laksono, seperti di kutip dari website resmi UGM (04/03/2015).
Berbagai penyebab menjadi alasan mengapa media massa jarang sekali menyentuh ranah permasalahan masyarakat adat. Seperti tidak terjangkaunya wilayah masyarakat adat yang berada di daerah pedalaman. Namun yang lebih penting karena media massa lebih tertarik dengan berbagai isu-isu yang besar daripada permasalahan yang dialami oleh masyarakat adat. Laksono menambahkan bahwa, “Tidak dapat dipungkiri bahwa media-media tersebut juga memiliki kepentingan-kepentingan tertentu,” jelas Laksono.
Sementara itu, menurut Drs. Lambang Trijono, M.A keberadaan masyarakat adat saat ini mulai tergerus oleh keberadaan masyarakat pendatang. “Heterogenitas atau pluralitas sosial berkembang di sekitarnya membuat mereka terancam di tanah kelahirannya,” tutur Trijono.
Oleh karenanya keberadaan media massa diharapkan mampu menjalankan fungsinya dengan baik tanpa tekanan dari pihak-pihak tertentu. Sehingga masyarakat adat pun mendapatkan perhatian dan solusi melalui pemberitaan media massa.