Bhataramedia.com – Para pasien yang menerima kemoterapi setelah operasi kanker kandung kemih menunjukkan risiko kematian sekitar 30% lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang menjalani operasi saja. Hal ini menurut analisis yang akan disajikan oleh para peneliti di Icahn School of Medicine, Mount Sinai pada Simposium Kanker Genitourinari 2015.
Uji klinis telah menetapkan manfaat memberikan kemoterapi sebelum operasi (kemoterapi neoadjuvant) untuk pasien dengan kanker kandung kemih. Namun, uji klinis yang menyelidiki pemberian kemoterapi setelah operasi (kemoterapi adjuvant) selama ini sulit untuk ditafsirkan dan banyak uji coba ditutup lebih awal karena rendahnya akurasi tanpa adanya jawaban.
Peneliti utama, Matthew Galsky, M.D. dan koleganya menggunakan database besar dari pasien yang didiagnosis dengan kanker di Amerika Serikat. Secara khusus, studi ini menemukan bahwa pasien yang menerima kemoterapi adjuvan setelah perawatan bedah memiliki peningkatan kelangsungan hidup secara keseluruhan bila dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima perawatan bedah dengan pengamatan pascabedah.
“Sampai saat ini, data pendukung kemoterapi adjuvant belum begitu jelas,” kata pemimpin peneliti, Dr. Galsky, Associate Professor of Medicine, Hematology and Medical Oncology dan Asisten Profesor Urologi di Mount Sinai School of Medicine. “Analisis kami mengenai kasus yang sebenarnya mendukung penggunaan kemoterapi setelah operasi untuk pasien dengan kanker kandung kemih stadium lanjut.”
Dari 5.653 pasien yang telah dianalisis, 1.293 pasien menerima kemoterapi adjuvan, sedangkan 4.360 pasien hanay menerima pembedahan.
“Kemoterapi sebelum operasi tetap merupakan pendekatan yang optimal untuk pasien dengan kanker kandung kemih berdasarkan bukti yang ada. Namun, studi observasional berbasis populasi dapat digunakan untuk membantu mengisi kekosongan pengetahuan di dalam situasi dimana uji klinis belum menghasilkan bukti definitif. Efektifitas analisis komparatif ini dapat membantu menginformasikan perawatan pasien dengan kanker kandung kemih yang belum menerima kemoterapi sebelum operasi,” kata Dr. Galsky, seperti dilansir Mount Sinai Medical Center (27/02/2015).
Penelitian ini merupakan upaya kolaborasi oleh para peneliti di Tisch Cancer Institut, Mount Sinai; Departments of Preventative Medicine and Urology di Mount Sinai School of Medicine; dan Lahey Clinic di Burlington, MA.
Temuan ini termasuk disponsori oleh American Society of Clinical Oncology, American Society for Radiation Oncology dan Society of Urologic Oncology. Simposium berlangsung tanggal 26-28 Februari di Orlando.