Makanan Kaya Kalium Kurangi Risiko Stroke dan Kematian Wanita Postmenopause

buah-buahan

Bhataramedia.com – Menurut penelitian baru di jurnal Stroke American Heart Association, wanita postmenopause (pasca menopause) yang mengonsumsi makanan tinggi kalium (potasium) cenderung tidak memiliki stroke daripada wanita yang hanya memakan sedikit makanan kaya kalium.

“Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa konsumsi kalium dapat menurunkan tekanan darah. Tetapi, apakah asupan kalium dapat mencegah stroke atau kematian tidak jelas,” kata Sylvia Wassertheil-smoller, Ph.D., penulis senior studi ini dan profesor emerita dari departemen epidemiologi dan kesehatan penduduk di Albert Einstein College of Medicine, Bronx, NY.

“Temuan kami memberikan wanita alasan untuk makan buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran merupakan sumber kalium yang baik dan kalium tidak hanya menurunkan risiko stroke wanita postmenopause, tetapi juga kematian,” lanjut Sylvia, seperti dilansir American Heart Association (4/9/2014).

Para peneliti mempelajari 90.137 wanita postmenopause, usia 50 sampai 79 tahun, selama rata-rata 11 tahun. Peneliti melihat berapa banyak kalium yang dikonsumsi oleh para wanita tersebut, serta jika mereka memiliki stroke, termasuk stroke iskemik dan hemoragik, atau meninggal selama periode penelitian. Wanita yang terlibat di dalam penelitian ini bebas dari stroke di awal penelitian dan memiliki asupan kalium dari makanan rata-rata 2.611 mg / hari. Hasil penelitian ini didasarkan pada asupan kalium dari makanan, bukan dari suplemen.

Para peneliti kemudian menemukan hasil sebagai berikut :

  1. Wanita yang memakan paling banyak kalium 12 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita stroke dan 16 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita stroke iskemik dibandingkan wanita yang makan sedikit kalium.
  2. Wanita yang makan kalium paling banyak memiliki kemungkinan 10 persen lebih sedikit untuk meninggal dibandingkan wanita yang makan sedikit kalium.
  3. Di antara wanita yang tidak memiliki hipertensi (tekanan darah normal dan tidak mengkonsumsi obat-obatan untuk tekanan darah tinggi), mereka yang makan kalium paling banyak memiliki risiko stroke iskemik 27 persen lebih rendah dan 21 persen penurunan risiko untuk semua jenis stroke, dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi sedikit kalium di dalam diet sehari-hari.
  4. Di antara wanita dengan hipertensi (tekanan darah tinggi dan mengambil obat-obatan untuk tekanan darah tinggi), mereka yang makan kalium paling banyak memiliki risiko kematian yang lebih rendah, tetapi asupan kalium tidak menurunkan risiko stroke mereka.

Para peneliti menyarankan bahwa asupan diet tinggi kalium kemungkinan lebih menguntungkan sebelum tekanan darah tinggi berkembang. Mereka juga mengatakan tidak ada bukti adanya hubungan antara asupan kalium dan stroke hemoragik, yang dapat dikaitkan dengan rendahnya jumlah stroke hemoragik di dalam penelitian ini.

Departemen Pertanian AS merekomendasikan bahwa wanita setidaknya harus memakan 4.700 mg kalium setiap hari. “Hanya 2,8 persen wanita di dalam penelitian kami yang memenuhi atau melampaui tingkat yang direkomendasikan tersebut. Rekomendasi kalium harian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wanita lebih rendah, yaitu sebesar 3510 mg atau lebih. Namun, hanya 16,6 persen wanita yang kami teliti memenuhi atau melampaui angka dari WHO tersebut,” kata Sylvia.

“Temuan kami menunjukkan bahwa wanita perlu makan lebih banyak makanan kaya kalium. Anda tidak akan menemukan kalium yang tinggi di dalam junk food. Beberapa makanan tinggi kalium meliputi kentang putih, kentang manis, pisang dan kacang putih,” tambah dia.

Sementara meningkatkan asupan kalium mungkin ide yang baik bagi kebanyakan wanita yang lebih tua, ada beberapa orang yang memiliki terlalu banyak kalium di dalam darah mereka, sehingga dapat membahayakan jantung. “Seseorang harus berkonsultasi dengan dokter mengenai berapa banyak kalium yang harus mereka makan,” katanya.

Penelitian ini berjenis observasional dan hanya mencakup  wanita postmenopause. Para peneliti juga tidak mempertimbangkan asupan sodium, sehingga pentingnya potensi keseimbangan antara natrium dan kalium bukan merupakan salah satu temuan. Para peneliti mengatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah kalium memiliki efek yang sama pada laki-laki dan orang-orang yang lebih muda.

Referensi :

Arjun Seth, Yasmin Mossavar-Rahmani, Victor Kamensky, Brian Silver, Kamakshi Lakshminarayan, Ross Prentice, Linda Van Horn, and Sylvia Wassertheil-Smoller. Potassium Intake and Risk of Stroke in Women With Hypertension and Nonhypertension in the Women’s Health Initiative. Stroke, September 2014 DOI: 10.1161/STROKEAHA.114.006046.

You May Also Like