Pemetaan Bakteri Usus untuk Lebih Memahami Perannya Terhadap Obesitas

mikrobiota usus, mikrobioma

Bhataramedia.com – Beberapa studi ilmiah baru-baru ini telah menyatakan bahwa mikrobioma usus (beragam bakteri yang hidup di lambung dan usus) kemungkinan menjadi penyebab obesitas. Namun, Katherine Pollard, Ph.D., seorang peneliti senior di Gladstone Institutes, mengatakan bahwa hal tersebut tidak sesederhana itu.

Dr. Pollard akan mempresentasikan temuannya di simposium Obesity and Microbiome pada Pertemuan Tahunan AAAS di San Jose, CA, Jumat 13 Februari, 2015 jam 15:00 PT.

Menggunakan alat komputasi yang canggih, Dr. Pollard dan timnya telah menganalisa beberapa penelitian sebelumnya dan mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh / body mass index (BMI) dengan jenis mikroba di dalam usus seseorang. Bahkan, dia menemukan bahwa ada variabilitas yang lebih besar pada bakteri usus di antara studi yang berbeda daripada di antara orang yang kurus dan obesitas di dalam masing-masing studi.

Sebaliknya, Dr. Pollard berpikir bahwa adalah profil genetik dari strain bakteri yang berbeda merupakan hal yang paling penting. Hal ini karena DNA pada bakteri dapat bervariasi secara luas. Sebagai contoh, sementara genom dua manusia hanya mungkin berbeda sebesar 0,1%, dua strain bakteri yang sama dapat bervariasi hingga 30%, mirip dengan variasi antara genom manusia dan tikus. Terlebih lagi, perbedaan di dalam genom bakteri seringkali merupakan bagian penting yang terlibat di dalam metabolisme atau pengolahan gula dan lemak.

Selain mencerminkan perubahan fungsi penting di dalam genom bakteri, kehilangan dan penambahan gen juga mempengaruhi ukuran genom. Ketika mikrobioma dipelajari menggunakan metagenomik (sekuensing DNA total), perbedaan ukuran genom bakteri dapat membiaskan estimasi proporsi masing-masing gen di dalam sampel. Dengan mengembangkan teknik komputasi yang dengan cepat memperkirakan ukuran genom melalui pemodelan statistik, tim Dr. Pollard telah mampu meningkatkan akurasi studi mikrobioma.

“Tidak cukup untuk mengatakan jenis spesies bakteri apa yang ada, karena itu tidak memberitahu Anda apa yang mereka lakukan,” kata Dr. Pollard.

“Oleh karena dua strain bakteri dari spesies yang sama dapat memiliki genom yang berbeda, Anda benar-benar perlu mengetahui gen yang ada dan apa perannya untuk menghubungkan mikrobiota usus seseorang dengan BMI atau penyakit,” jelas Dr. Pollard, seperti dilansir Gladstone Institutes (14/02/2015).

You May Also Like