Kemungkinan Pengobatan untuk Virus Perut yang Sangat Menular

norovirus

Bhataramedia.com – Antibiotik tidak seharusnya efektif terhadap virus. Namun, bukti baru pada tikus menunjukkan antibiotik dapat membantu melawan norovirus, virus gastrointestinal yang sangat menular. Hal ini berdasarkan laporan para ilmuwan di Washington University School of Medicine di St Louis.

Para peneliti telah menemukan bahwa antibiotik dapat membantu mencegah infeksi norovirus. Tim yang sama juga menunjukkan bahwa molekul sistem kekebalan tubuh yang baru-baru ini diidentifikasi dapat menyembuhkan infeksi norovirus persisten. Bahkan, pada tikus dengan sistem kekebalan tubuh yang sebagian dinonaktifkan. Temuan mengejutkan ini tersedia secara online di Science dan akan muncul tanggal 16 Januari di edisi cetak.

Wabah norovirus sangat sulit untuk dibendung dan dapat menyebar dengan cepat di kapal pesiar, sekolah-sekolah, panti jompo dan ruang tertutup lainnya.

“Virus ini sebenarnya memerlukan bakteri untuk membuat infeksi persisten,” kata penulis senior, Herbert W. Virgin IV, M.D., Ph.D., Profesor Patologi dan kepala Departemen Patologi dan Imunologi Edward Mallinckrodt. “Virus ini tampaknya memiliki hubungan simbiosis dengan bakteri, mereka berbagi tugas membangun di dalam membangun persistensi,” lanjut dia.

Tidak ada penelitian yang telah menunjukkan bahwa hewan atau serangga membawa dan menyebarkan norovirus manusia. Oleh karena itu, para ilmuwan menduga bahwa sumber wabah kemungkinan berasal dari seseorang yang memiliki infeksi norovirus persisten tetapi tidak memiliki gejala, seperti sakit perut, mual, diare dan muntah. Virgin dan timnya memutuskan untuk mengeksplorasi kemungkinan ini dengan mempelajari model tikus dengan infeksi norovirus kronis.

Di dalam tes tambahan, para ilmuwan menemukan bahwa mereka dapat mengembalikan infeksi norovirus dengan mentransplantasi feses dari tikus yang tidak diobati ke tikus yang sebelumnya telah diobati dengan antibiotik. Transplan yang digunakan mengandung bakteri yang telah dihilangkan oleh antibiotik.

Para ilmuwan juga mencari protein penting pada tikus untuk mencegah infeksi norovirus kronis. Mereka menemukan bahwa protein reseptor untuk faktor inflamasi kekebalan yang disebut “interferon lambda” diperlukan oleh antibiotik untuk mencegah infeksi. Memberi tikus dengan interferon lambda juga dapat mencegah infeksi norovirus, dimana hal ini juga harus dievaluasi sebagai pengobatan untuk norovirus.

Di dalam studi kedua, para peneliti Washington University melaporkan bahwa pengobatan dengan interferon lambda menawarkan keuntungan yang signifikan. Pengobatan ini tidak hanya mencegah awal infeksi norovirus yang persisten tetapi juga menghilangkan infeksi persisten yang telah terjadi. Hal ini berlaku bahkan pada tikus yang kekurangan sel imun, dimana para ilmuwan sebelumnnya berpikir bahwa sistem imun penting untuk memberantas infeksi virus.

“Saya percaya hal tersebut adalah konsep baru di dalam imunologi. Kami berpikir bahwa interferon lambda dan molekul-molekul lain yang terkait di dalam sistem kekebalan tubuh hanya dapat menahan infeksi virus hingga bagian lain dari sistem kekebalan tubuh (termasuk antibodi dan sel T) menyelesaikan pekerjaannya,” kata Virgin, seperti dilansir Washington University in St. Louis (14/01/2015).

Para peneliti berspekulasi bahwa virus lain dan bakteri dapat membentuk kemitraan simbiosis yang sama pada manusia.

“Kita perlu pemahaman yang lebih rinci mengenai bagaimana pengobatan antibiotik mempengaruhi huungan antara inang, bakteri dan virus,” kata Virgin.

You May Also Like