Bhataramedia.com – Suatu studi yang dilakukan oleh peneliti doktoral dari Belgia, Wouter De Haes (KU Leuven) dan rekan-rekannya memberikan bukti baru bahwa metformin, obat anti diabetes yang paling banyak digunakan di dunia, dapat memperlambat penuaan dan memperpanjang usia.
Di dalam percobaan yang dilaporkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti mencoba mengetahui mekanisme di balik efek memperlambat penuaan dari metformin. Obat ini menyebabkan peningkatan jumlah molekul oksigen beracun yang dilepaskan dari dalam sel. Hal tersebut secara mengejutkan dapat meningkatkan ketahanan dan umur sel dalam jangka panjang.
Mitokondria (pabrik energi di dalam sel) menghasilkan arus listrik kecil untuk menyediakan sel-sel tubuh dengan energi. Molekul oksigen yang sangat reaktif diproduksi sebagai produk sampingan dari proses ini.
Molekul-molekul oksigen reaktif sangat berbahaya karena mereka dapat merusak protein dan DNA, serta mengganggu fungsi sel normal. Namun, dosis kecil dari oksigen reaktif sebenarnya dapat memberikan pengaruh yang baik bagi sel, kata para peneliti: “Selama jumlah molekul oksigen berbahaya yang dilepaskan dari dalam sel tetap kecil, hal tersebut memiliki efek positif jangka panjang pada sel. Sel mengambil keuntungan dari oksigen reaktif sebelum dapat melakukan kerusakan apapun,” jelas Wouter De Haes.
“Metformin menyebabkan sedikit peningkatan dari jumlah molekul oksigen berbahaya. Kami menemukan bahwa hal tersebut membuat sel-sel lebih kuat dan memperpanjang usia sel,” Haes melanjutkan, seperti dilansir dari KU Leuven (2/6/2014).
Sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa molekul oksigen reaktif yang berbahaya adalah penyebab utama penuaan. Industri makanan dan kosmetik biasanya menggunakan agen anti penuaan berupa antioksidan di dalam produknya. Produk-produk tersebut dapat sering kita jumpai di pasaran, misalnya seperti krim kulit, jus buah dan sayuran, anggur merah dan coklat hitam.
Antioksidan pada kenyataannya mampu menetralkan molekul oksigen reaktif yang berbahaya di dalam sel. Namun di sisi lain, antioksidan benar-benar meniadakan pengaruh anti penuaan dari metformin karena obat ini sepenuhnya bergantung pada molekul-molekul oksigen reaktif untuk bekerja.
Para peneliti mempelajari mekanisme metformin di dalam cacing gelang kecil, Caenorhabditis elegans. Spesies ini ideal digunakan untuk mempelajari penuaan karena memiliki umur hanya tiga minggu. “Saat cacing gelang menua, ukaran cacing semakin kecil, mengkerut dan bekurang pergerakannya. Cacing gelang yang diberi metformin menunjukkan penurunan ukuran yang sangat terbatas dan tidak ada kerutan. Cacing tersebut tidak hanya menua lebih lambat, tetapi mereka juga tetap bera pada kondisi sehat untuk waktu yang lebih lama,” kata Wouter De Haes. “Kita harus tetap berhati-hati untuk menyamakan efek tersebut pada manusia, kabar baiknya, penelitian ini menjanjikan untuk digunakan sebagai dasar penelitian di masa depan,” tambah dia.
Penelitian lainnya terhadap manusia telah menunjukkan bahwa metformin menekan pertumbuhan beberapa jenis kanker dan penyakit jantung. Menurut para peneliti, metformin bahkan dapat menjadi obat yang efektif untuk menangkal pengaruh umum dari penuaan.
Penelitian ini dilakukan oleh Wouter De Haes di bawah pengawasan Liesbet Temmerman dan Profesor Liliane Schoofs (KU Leuven), serta bekerjasama dengan Profesor Bart Braeckman (Ghent University).
Referensi Jurnal :
Wouter De Haes, Lotte Frooninckx, Roel Van Assche, Arne Smolders, Geert Depuydt, Johan Billen, Bart P. Braeckman, Liliane Schoofs, and Liesbet Temmerman. Metformin promotes lifespan through mitohormesis via the peroxiredoxin PRDX-2. PNAS, 2014 DOI: 10.1073/pnas.1321776111.