Bhataramedia.com – Dokter ilmuwan di Rumah Sakit Anak OHSU Doernbecher mengungkapkan bahwa diet tinggi lemak dan obesitas selama kehamilan membahayakan sistem sel punca (stem cell) untuk pembentukan darah (hematopoietik) di dalam hati (liver) janin. Padahal, hati bertanggung jawab untuk menciptakan dan mempertahankan fungsi darah dan sistem kekebalan tubuh selama hidup kita.
Beban dari diet gaya Barat terhadap jantung dan sistem peredaran darah telah lama diketahui. Namun, sebelum penelitian ini, tidak ada yang mempertimbangkan apakah sel punca darah yang sedang berkembang, kemungkinan juga sama rentannya terhadap diet tinggi lemak selama kehamilan atau obesitas pada ibu. Temuan ini diterbitkan di jurnal Molecular Metabolisme.
“Hasil penelitian kami menawarkan model untuk menguji apakah pengaruh dari diet tinggi lemak dan obesitas dapat diperbaiki melalui intervensi diet, dimana hal ini merupakan pertanyaan kunci ketika mengekstrapolasi data ini pada populasi manusia,” kata Daniel L. Marks, M.D., Ph.D. , co-investigator dan profesor endokrinologi pediatrik di OHSU School of Medicine dan Pape Family Pediatric Research Institute di Rumah Sakit Anak OHSU Doernbecher.
Beberapa tahun yang lalu, Marks dan rekan-rekannya mengembangkan model tikus dengan diet tinggi lemak dan tinggi gula sederhana, yang saat ini banyak dikonsumsi oleh banyak wanita muda usia subur. Penelitian mereka selanjutnya menunjukkan bahwa kelebihan nutrisi pada tikus hamil secara signifikan mengurangi ukuran hati janin.
Berbekal informasi tersebut, Marks kemudian bekerjasama dengan ahli stem cell lainnya, Peter Kurre, M.D., co-peneliti pada studi saat ini dan profesor onkologi pediatrik di OHSU School of Medicine dan Papé Family Pediatric Research Institute di Rumah Sakit Anak OHSU Doernbecher.
Bersama-sama, mereka menemukan bahwa perubahan kompleks yang terjadi sebagai akibat dari diet tinggi lemak dan obesitas pada ibu menyebabkan masalah yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perluasan sel punca darah di hati janin, yang pada akhirnya akan mengancam sistem kekebalan tubuh yang sedang berkembang.
“Mengingat penyebaran diet gaya barat, tinggi lemak dan epidemi obesitas yang sedang berlangsung, studi ini menyoroti kebutuhan untuk lebih memahami kerentanan yang sebelumnya belum dikenali dari sistem sel punca dan progenitor,” kata Kurre.
“Temuan ini dapat memberikan konteks yang luas mengenai peningkatan penyakit kekebalan tubuh dan disposisi alergi pada anak-anak,” pungkas dia, seperti dilansir Oregon Health & Science University (24/12/2014).