Adaptasi Fitoplankton Di Perairan yang Miskin Nutrisi

iatom, salah satu jenis paling umum dari fitoplankton. (Photo: Prof. Gordon T. Taylor, Stony Brook University)

Bhataramedia.com – Fitoplankton sangat penting untuk kehidupan di Bumi, mereka memasok kebutuhan oksigen sekitar setengah dari yang kita hirup. Seperti semua bentuk kehidupan lainnya, fitoplankton memerlukan elemen fosfor untuk melakukan aktivitas selular penting. Namun, di beberapa bagian lautan dunia, jumlah ketersediaan fosfor terbatas. Bagaimana fitoplankton bertahan ketika fosfor sulit untuk ditemukan?

Fitoplankton dapat mengubah proses biokimia mereka sesuai dengan ketersediaan unsur hara di dalam air. Ketika fosfor (P) sangat melimpah di air, fitoplankton memproduksi dan menyimpan fosfor di dalam bentuk yang disebut polifosfat, atau poli-P. Polifosfat digunakan oleh fitoplankton pada jumlah fosfor kurang melimpah.

Seharusnya pada saat Jumlah fosfor melimpah di air kadar pilfosfat yang berada di dalam plankton meningkat dan akan menurun ketika jumlah fosfor di perairan berkurang. Namun, ketika sekelompok peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) dan the Bigelow Laboratory for Ocean Sciences meneliti hal tersebut, mereka menemukan hal yang mengejutkan.

Alih-alih menemukan tingkat polifosfat yang rendah pada fitoplankton di Laut Sargasso yang miskin fosfor, mereka menemukan bahwa fitoplankton memiliki kadar polifosfat yang lebih kaya bila dibandingkan dengan fitoplankton di perairan yang kaya nutrisi di Atlantik Utara bagian barat.

Penemuan ini tentu saja berkebalikan dari apa yang mereka harapkan. Mereka juga menemukan bahwa di lingkungan yang rendah fosfor, polifosfat lebih mudah didaur ulang dari partikel yang tenggelam. Partikel tersebut tersimpan di perairan dangkal tempat fitoplankton hidup dan membuatnya tersedia untuk digunakan oleh fitoplankton.

“Kami sudah tahu bahwa polifosfat ada di fitoplankton untuk waktu yang sangat lama. Gagasan konvensional yang biasa digunakan adalah fitoplankton membuat lebih banyak polifosfat ketika mereka memiliki lebih banyak fosfor,” kata ahli kimia kelautan WHOI Ben Van Moy, penulis pada penelitian ini.

“Namun, ada beberapa petunjuk di dalam literatur yang tidak mencakup semua aspek. Kami juga memerlukan waktu yang lama untuk mempercayai hasil temuan kami sendiri. Kita masih perlu belajar banyak mengenai fosfor dan mengenai bagaimana fitoplankton beradaptasi dengan kelangkaan fosfor di perairan. Semoga naskah ilmiah ini akan menjadi titik awal untuk menemukan ilmu yang lebih menarik,“ pungkas Van Moy, seperti dilansir dari WHOI (5/6/2014).

Referensi Jurnal :

P. Martin, S. T. Dyhrman, M. W. Lomas, N. J. Poulton, B. A. S. Van Mooy. Accumulation and enhanced cycling of polyphosphate by Sargasso Sea plankton in response to low phosphorus. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2014; 111 (22): 8089 DOI: 10.1073/pnas.1321719111.

You May Also Like