Ilmuwan Identifikasi Mikroba Baru Terkait Diare Akut

Mihai Pop. (Credit: University of Maryland)

Bhataramedia.com – Pada temuan yang mungkin suatu hari nanti dapat membantu mengontrol penyebab utama kematian di kalangan anak-anak di negara berkembang, tim peneliti yang dipimpin oleh fakultas dari University of Maryland, College Park dan University of Maryland School of Medicine telah mengidentifikasi mikroorganisme yang dapat memicu penyakit diare dan mikroorganisme lain yang dapat melawannya. Mikroba ini tidak banyak terkait dengan penyakit diare sebelumnya.

“Kami mampu mengidentifikasi interaksi antara mikrobiota yang tidak diamati sebelumnya, dan kami berpikir bahwa beberapa dari interaksi tersebut sebenarnya dapat membantu mencegah timbulnya diare berat (akut),” kata O. Colin Stine, seorang profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Universitas Maryland School of Medicine, seperti dilansir University of Maryland (27/6/2014).

Sebuah pemahaman yang lebih baik dari interaksi mikroorganisme ini sangatlah penting, Stine menambahkan bahwa interaksi ini dapat menyebabkan adanya kemungkinan untuk melakukan intervensi terhadap diet. Diare sedang hingga diare berat (MSD) adalah penyebab utama kematian anak di negara-negara berkembang dan sebagai salah satu peringkat teratas dari empat penyebab kematian di antara anak-anak di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Stine dan Mihai Pop, associate professor ilmu komputer di University of Maryland, College Park, memimpin proyek enam tahun dengan pendanaan $ 10.100.000 dari Bill & Melinda Gates Foundation. Hasil penelitian mereka diterbitkan di jurnal Genome Biology .

Para peneliti menggunakan teknik yang disebut high-throughput 16S rRNA genomic sequencing untuk menguji mikrobiota “baik” dan “jahat”, yaitu puluhan triliunan mikroba yang menghuni sistem usus manusia, pada sampel yang diambil dari 992 anak-anak di Bangladesh, Gambia, Kenya dan Mali. Usia subyek di bawah 5 tahun dan menderita MSD.

Para peneliti mengidentifikasi asosiasi penyakit yang signifikan secara statistik dengan beberapa organisme yang telah terlibat pada penyakit diare, seperti anggota genus Escherichia / Shigella dan Campylobacter jejuni. Mereka juga menemukan bahwa organisme yang tidak terlalu diyakini menyebabkan penyakit diare, termasuk Streptococcus dan Granulicatella, ternyata juga berkorelasi dengan kondisi tersebut. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa genus Prevotella dan Lactobacillus ruminis mungkin memainkan peran protektif terhadap diare.

Proyek ini merupakan cabang dari studi dengan pendanaan $ 20.000.000 yang ditugaskan oleh Gates Foundation pada tahun 2006. Global Enterics Multisenter Studi (GEMS) dibuat untuk menanggapi pertanyaan yang belum terjawab seputar beban dan etiologi diare anak di negara berkembang.

“Sebelumnya, GEMS telah mengumpulkan data dari MSD, namun masih ada beberapa ketidakpastian,” kata Pop.

Misalnya, pada hampir 50 persen anak-anak diperiksa dengan diare, kondisi tersebut tidak dapat dikaitkan dengan patogen penyebab spesifik. Penelitian GEMS juga menemukan bahwa banyak anak-anak yang membawa Shigella, yang diketahui menyebabkan masalah MSD, namun anak-anak ini ternyata tidak menunjukkan tanda-tanda MSD.

Gates Foundation lalu menghubungi dua ilmuwan dari University of Maryland pada tahun 2007, untuk mencari analisis baru dari data GEMS melalui kombinasi biologi komputasi, epidemiologi dan kesehatan masyarakat.

“Teknologi baru dari kami telah membuka jendela baru pengetahuan, sehingga mereka meminta kami untuk melihat sampel,” kata Pop.

Pop juga menambahkan bahwa dia dan Stine berharap untuk melakukan penelitian genomik dan epidemiologi lebih lanjut untuk menilai potensi pengembangan diet atau terapi berbasis mikrobiologis.

Referensi Jurnal :

Mihai Pop, Alan W Walker, Joseph Paulson, Brianna Lindsay, Martin Antonio, M Hossain, Joseph Oundo, Boubou Tamboura, Volker Mai, Irina Astrovskaya, Hector Bravo, Richard Rance, Mark Stares, Myron M Levine, Sandra Panchalingam, Karen Kotloff, Usman N Ikumapayi, Chinelo Ebruke, Mitchell Adeyemi, Dilruba Ahmed, Firoz Ahmed, Meer Alam, Ruhul Amin, Sabbir Siddiqui, John B Ochieng, Emmanuel Ouma, Jane Juma, Euince Mailu, Richard Omore, J Morris, Robert F Breiman, Debasish Saha, Julian Parkhill, James P Nataro, O Stine. Diarrhea in young children from low-income countries leads to large-scale alterations in intestinal microbiota composition. Genome Biology, 2014; 15 (6): R76 DOI: 10.1186/gb-2014-15-6-r76.

You May Also Like