Kopi Cegah Penyakit Parkinson

secangkir kopi, gelas kopi

Bhataramedia.com – Suatu variasi genetik tertentu yang ditemukan oleh para peneliti di Universitas Linköping di Swedia dapat melindungi seseorang terhadap penyakit Parkinson, terutama bagi mereka yang banyak minum kopi.

Studi ini diterbitkan di jurnal ilmiah PLoS One.

Faktor keturunan dan lingkungan berinteraksi satu sama lain di dalam munculnya penyakit. Penelitian-penelitian yang ada sering difokuskan pada identifikasi gen dan eksposur yang meningkatkan risiko untuk tertular penyakit. Namun, ada juga variasi genetik (mutasi) dan faktor lingkungan yang melindungi terhadap munculnya penyakit tertentu.

Penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson memiliki latar belakang yang rumit. Penyakit tersebut melibatkan faktor genetik dan paparan lingkungan terlibat. Di dalam studi baru mengenai satu juta malformasi genetik ini, tim peneliti mengidentifikasi varian gen GRIN2A sebagai faktor protektif terhadap Parkinson. Protein yang dihasilkan gen tersebut merupakan bagian dari sistem kompleks yang diduga memainkan peran di dalam beberapa penyakit neurodegeneratif.

Suatu studi epidemiologi terhadap pasien parkinson dari dua kabupaten di bagian tenggara Swedia meneliti kombinasi dari faktor yang sebelumnya telah dikenal protektif terhadap parkinson, yaitu kafein dan varian genetik pada GRIN2A. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki kedua kombinasi tersebut memiliki risiko jauh lebih rendah untuk mengembangkan parkinson.

Seperti dilansir Linkoping University (2/7/2014), studi ini memberikan penjelasan molekuler mengenai efek protektif peningkatan asupan kafein terhadap penurunan risiko parkinson. Kafein terintegrasi dengan reseptor dopamin yang mengatur aliran kalsium ke dalam sel. Studi yang baru saja dipublikasikan ini menunjukkan bahwa GRIN2A dapat menjadi bagian dari kecenderungan genetik tersebut.

Referensi Jurnal :

Naomi Yamada-Fowler, Mats Fredrikson, Peter Söderkvist. Caffeine Interaction with Glutamate Receptor Gene GRIN2A: Parkinson’s Disease in Swedish Population. PLoS ONE, 2014; 9 (6): e99294 DOI: 10.1371/journal.pone.0099294.

You May Also Like