Bhataramedia.com – Mie instan selama ini telah dikenal sebagai makanan yang murah baik bagi mahasiswa dan orang dewasa. Namun, menurut studi baru dari Universitas Harvard, mie instan ternyata mengandung zat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penelitian ini menemukan bahwa mie instan dapat menyebabkan perubahan metabolik, tekanan darah tinggi, atau kadar gula darah tinggi, sehingga menempatkan konsumen pada risiko penyakit kardiovaskular, stroke dan diabetes. Temuan ini berdasarkan penelitian terhadap wanita di Korea Selatan.

“Meskipun mie instan merupakan makanan yang mudah diolah dan lezat, ada kemungkinan peningkatan risiko sindrom metabolik yang diakibatkan oleh makanan yang tinggi akan tinggi sodium, lemak jenuh yang tidak sehat dan beban glikemik ini,” kata peneliti Hyun Shin, seorang kandidat doktor di Harvard School of Public Health di Boston, seperti dilansir Newsmax Health (15/8/2014).

Shin dan rekan-rekannya di Baylor University dan Harvard menganalisis data kesehatan dan diet dari hampir 11.000 orang dewasa di Korea Selatan antara usia 19 hingga 64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang melaporkan makan mie instan dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi daripada wanita yang makan lebih sedikit mie instan, atau tidak sama sekali.

Studi ini dipublikasikan di Journal of Nutrition.