Bhataramedia.com – Menurut penelitian di Inggris pada lebih dari 5 juta orang dewasa, indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi meningkatkan risiko 10 bentuk kanker yang paling umum. Risiko tersebut dapat meningkat lebih dari 60 persen, tergantung pada jenis kanker.
BMI adalah ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan. BMI dengan nilai 25 dianggap kelebihan berat badan dan BMI dengan nilai setidaknya 30 diklasifikasikan sebagai obesitas. (Untuk menghitung BMI anda, klik tautan ini.)
Para peneliti di London School of Hygiene & Tropical Medicine menemukan bahwa untuk setiap kenaikan lima poin BMI (setara dengan sekitar 39 pon) terjadi peningkatan risiko sebesar 62 persen untuk kanker rahim, 31 persen untuk kanker kandung empedu, 25 persen untuk kanker ginjal, 10 persen untuk kanker leher rahim dan 9 persen untuk kedua kanker tiroid dan leukemia.
Nilai BMI yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko kanker hati (19 persen), usus besar (10 persen,) ovarium (9 persen) dan payudara (5 persen) secara independen, meskipun ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi risiko di dalam kategori ini.
“Meningkatnya jumlah orang yang mengalami kegemukan atau obesitas dapat menyebabkan ribuan kematian tambahan setiap tahunnya,” kata penulis utama, Dr. Krishnan Bhaskaran dari London School of Hygiene & Tropical Medicine. “Jumlah orang yang kelebihan berat badan atau obesitas meningkat dengan pesat baik di Inggris maupun di seluruh dunia,” kata Bhaskaran.
“Obesitas juga telah diakui menyebabkan peningkatan terjadinya diabetes dan penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa jika kecenderungan ini terus berlanjut, kita juga dapat melihat lebih banyak terjadinya kasus kanker sebagai hasilnya,” lanjut dia
Sebaliknya, ada beberapa bukti bahwa orang-orang dengan BMI tinggi berada pada berkurangnya risiko terjadinya kanker prostat dan kanker payudara premenopause.
“Ada banyak variasi dari pengaruh nilai BMI terhadap jenis kanker yang berbeda. Sebagai contoh, risiko kanker rahim meningkat secara substansial pada indeks massa tubuh yang lebih tinggi. Sedangkan pada jenis kanker lainnya, kami melihat sedikit kenaikan risiko, atau tidak berpengaruh sama sekali. Beberapa kanker seperti kanker payudara yang terjadi pada wanita muda sebelum menopause, tampaknya risiko yang lebih rendah pada nilai BMI yang lebih tinggi. Variasi ini memberitahu kita bahwa nilai BMI mempengaruhi risiko kanker melalui sejumlah proses yang berbeda, tergantung pada jenis kanker,” jelas Dr. Bhaskaran, seperti dilansir Newsmax Health (14/8/2014).
Berdasarkan hasil temuan ini, para peneliti memperkirakan bahwa kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko hingga mencapai 41 persen terhadap semua kasus kanker rahim di Inggris, serta 10 persen atau lebih terhadap kanker kandung empedu, ginjal, hati dan kanker usus besar.