Bhataramedia.com – Penelitian yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Society for the Study of Ingestive Behavior (SSIB) menemukan bahwa konsumsi harian minuman berpemanis dengan sirup jagung tinggi fruktosa atau sukrosa dapat mengganggu kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi, terutama ketika di konsumsi selama masa remaja.
Penelitian ini menggunakan percobaan dengan tikus dewasa dan remaja yang diberi minuman berpemanis tiap harinya. Minuman berpemanis yang digunakan memiliki kandungan gula yang sama dengan minuman ringan (soft drink) pada umumnya. Tikus dewasa yang mengkonsumsi minuman berpemanis selama satu bulan memiliki hasil tes fungsi kognitif yang normal. Namun, ketika konsumsi minuman berpemanis terjadi selama masa remaja, tikus mengalami gangguan di dalam tes kognitif dan kemampuan memori.
Penulis utama, Dr. Scott Kanoski dari University of Southern California, mengatakan, “Bukan rahasia bahwa karbohidrat olahan, terutama bila dikonsumsi di dalam minuman ringan dan minuman lain, dapat menyebabkan gangguan metabolisme. Namun, temuan kami menunjukkan bahwa mengkonsumsi minuman berpemanis juga dapat mengganggu kemampuan otak kita untuk berfungsi secara normal dan mengingat informasi penting mengenai lingkungan kita, setidaknya ketika dikonsumsi berlebihan sebelum dewasa.”
Selain menyebabkan gangguan memori, konsumsi minuman berpemanis pada saat remaja juga menghasilkan peradangan di hippocampus, suatu wilayah otak yang mengontrol pembelajaran dan fungsi memori.
“Hippocampus adalah suatu wilayah otak yang penting untuk fungsi memori. “Di dalam banyak hal wilayah ini sangat sensitif terhadap gangguan oleh berbagai faktor lingkungan, termasuk makan makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula olahan,” kata Kanoski, seperti dilansir Society for the Study of Ingestive Behavior (29/7/2014).