Bhataramedia.com – Beberapa produsen saat ini telah beralih dari menggunakan triclosan sebagai bahan antimikroba di dalam sabun, pasta gigi dan produk lainnya mengingat masalah kesehatan yang disebabkan oleh senyawa tersebut.
Para ilmuwan juga telah melaporkan bukti baru yang muncul untuk mendukung kekhawatiran tersebut. Studi yang dipublikasikan di jurnal ACS Chemical Research in Toxicology menemukan bahwa triclosan, serta substansi komersial lain yang disebut oktilfenol, mampu mendorong pertumbuhan sel kanker payudara manusia yang diuji di laboratorium dan tumor kanker payudara pada tikus.
Kyung-Chul Choi dan rekan-rekannya mencatat bahwa ketidakseimbangan hormonal tampaknya memainkan peran di dalam perkembangan kanker payudara. Berdasarkan hal tersebut, para peneliti sedang menyelidiki apakah bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) dapat memacu pertumbuhan sel kanker. EDC merupakan senyawa yang bertindak seperti hormon. EDC telah telah ada di dalam berbagai macam produk, lingkungan dan bahkan di dalam tubuh kita. Penelitian telah menemukan bahwa dua jenis EDC telah terakumulasi di dalam lingkungan. Kedua jenis EDC tersebut adalah :
- Triclosan; bahan antimikroba di dalam banyak produk, termasuk sabun, kosmetik dan talenan.
- Oktilfenol; digunakan di dalam dalam beberapa jenis cat, pestisida dan plastik.
Selain itu, triclosan telah dilaporkan terkandung di dalam urin dari sekitar 75 persen orang Amerika. Tim peneliti ingin melihat mengenai efek kedua senyawa tersebut terhadap sel-sel kanker payudara.
Di dalam uji terhadap sel kanker payudara manusia dan tikus yang mengalami imunodefisiensi khusus, para ilmuwan menemukan bahwa kedua agen tersebut mengganggu gen yang terlibat di dalam pertumbuhan sel kanker payudara. Gangguan tersebut menghasilkan sel-sel kanker yang lebih banyak. Tikus yang terpapar kedua senyawa tersebut memiliki tumor kanker payudara yang lebih besar dan lebih padat daripada kelompok kontrol.
“Meskipun dosis EDC yang digunakan agak tinggi, kami melakukan hal tersebut untuk mensimulasikan efek paparan harian EDC, serta akumulasinya di dalam tubuh akibat paparan jangka panjang pada hewan percobaan,” kata Choi, seperti dilansir ACS (23/4/2014). “Dengan demikian, paparan EDC secara signifikan dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara dan mempengaruhi kesehatan manusia,” tambah para peneliti.
Penelitian ini didanai oleh National Research Foundation of Korea dan Rural Development Administration of Korea.