Eleutherodactylus coqui
Eleutherodactylus coqui. (Photo credit: Joe Milmoe, U.S. Fish and Wildlife Service)

Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Katak Coqui Puerto Rico

Diposting pada

Bhataramedia.com – Hewan nasional Puerto Rico, katak coqui, telah beradaptasi dengan cara yang aneh akibat pengaruh perubahan iklim. Katak tersebut menyusut ukurannya dan mengeluarkan suara yang lebih pendek dan tinggi.

Katak coqui jantan menggunakan “nyanyian” mereka untuk mempertahankan wilayah dan menarik pasangan. Seperti dilansir Nature World News (14/4-2014), ahli biologi percaya bahwa nyanyian katak tersebut telah berubah dari waktu ke waktu sebagai akibat dari berkurangnya ukuran tubuh mereka.

“Kami berpendapat, katak coqui menyesuaiakan perubahan suhu dengan menjadi lebih kecil. Kami percaya bahwa hal mengecilnya ukuran katak tersebut menyebabkan perbedaan pada suara panggilan mereka,” kata Sebastiaan Meenderink, seorang peneliti bidang fisika di University of California, Los Angeles.

Meenderink dan kolaboratornya Peter Narins, seorang profesor dari UCLA bidang biologi integratif dan fisiologi serta ekologi dan biologi evolusi, mengumpulkan data penelitian mereka dari sebuah studi di tahun 1983 yang meneliti 170 katak coqui jantan (Eleutherodactylus coqui) dan sebuah studi di tahun 2006 yang meneliti 116 katak coqui jantan. Katak pada kedua studi tersebut dikumpulkan dari 28 titik ketinggian di Puerto Rico, mulai dari sekitar 30 meter di atas permukaan laut hingga lebih dari 1.100 meter di atas permukaan laut.

Para peneliti menyimpulkan bahwa menyusutnya ukuran katak coqui akan mempengaruhi peluang mereka untuk keberhasilan reproduksi secara substansial.

“Jika kecenderungan ini terus berlanjut, katak coqui akan terdengar dan terlihat sangat berbeda sebelum abad ini berakhir,” kata Narins.

Para peneliti menemukan bahwa katak yang diambil pada ketinggian yang sama berukuran 10 persen lebih kecil pada tahun 2006 dibandingkan pada tahun 1983. Di dalam rentang waktu 23 tahun, suhu meningkat 0,5 derajat Fahrenheit. Menurut para peneliti, kenaikan 0,5°F merupakan jumlah yang signifikan untuk jangka waktu tersebut.

Studi ini diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.