Ilmuwan Berhasil Regenerasi Organ Hidup untuk Pertama Kalinya

mencit, tikus

Bhataramedia.com – Para ilmuwan dari University of Edinburgh telah berhasil meregenerasi organ hidup untuk pertama kalinya. Metode yang dilakukan adalah dengan memanipulasi sel-sel timus penghasil protein FOXN1. FOXN1 berfungsi mengontrol pengaktifan gen penting. Dengan meningkatkan level FOXN1, tim peneliti dapat menginstruksikan sel yang mirip sel punca untuk membangun kembali atau meregenerasi organ.

Para peneliti melakukan studi menggunakan tikus sebagai hewan model. Mereka berhasil membangun kembali kelenjar timus. Kelenjar timus adalah organ penghasil sel imun (kekebalan tubuh) yang terletak di sebelah jantung. Tim peneliti mampu mengaktifkan kembali mekanisme alami pada timus. Mekanisme alami ini biasanya akan berhenti seiring dengan penuaan. Setelah dilakukan regenerasi terhadap kelenjar timus, organ ini mampu berfungsi secara maksimal seperti halnya pada tikus muda.

Temuan ini dipublikasikan di journal Development. Pada jurnal tersebut. Tim peneliti menunjukkan bahwa hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan untuk membuat pengobatan baru yang lebih baik bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh dan kondisi genetik yang rusak, dimana kerusakan tersebut mempengaruhi perkembangan timus.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penargetan jalur yang sama pada manusia dapat meningkatkan fungsi timus sehingga mampu meningkatkan kekebalan tubuh pada pasien usia lanjut, atau orang-orang dengan sistem kekebalan yang rendah,” kata Clare Blackburn, seorang profesor biologi sel punca jaringan di Edinburgh, seperti dilansir natureworldnews (9/4/2014). “Namun, sebelum kita menguji temuan ini pada manusia, kita perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk memastikan proses ini dapat dikontrol secara ketat.”

Setelah adanya regenerasi timus, jumlah sel T pada tikus menjadi normal. Sel T adalah jenis sel darah putih yang berperan penting dalam memerangi infeksi. Meskipun demikian, masih belum jelas apakah sistem kekebalan tubuh tikus juga ikut membaik.

Di masa depan, salah satu aplikasi yang mungkin dari penelitian ini adalah untuk mengobati orang-orang penderita sindrom DiGeorge. Sindrom DiGeorge adalah suatu kondisi genetik yang menyebabkan organ timus tidak mampu berkembang dengan baik.

“Salah satu tujuan utama dalam bidang kedokteran regeneratif adalah memanfaatkan mekanisme perbaikan internal tubuh dan memanipulasinya dengan cara yang terkontrol untuk mengobati berbagai penyakit,” kata Rob Buckle, Kepala pengobatan regeneratif di Medical Research Council. “Hal yang menarik dari penelitian ini adalah adanya indikasi bahwa regenerasi organ pada mamalia dapat diatur oleh manipulasi terhadap protein tunggal. Hal ini cenderung memiliki implikasi yang luas untuk penelitian di bidang lainnya dari biologi regeneratif.”

You May Also Like