Humor Bantu Proses Penyembuhan Pasien Penyakit Kronis

tertawa, bahagia, senang
tertawa, bahagia, senang
Tertawa.

Bhataramedia.com – Pernahkah anda mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “tertawa adalah obat terbaik”. Ternyata pepatah ini memang terbukti benar adanya. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Anne Kennedy dari University of Southampton menunjukkan bahwa humor merupakan metode yang dapat dapat dimanfaatkan untuk membantu seseorang dalam memahami diagnosis penyakit. Selain itu, humor juga membantu mereka mengatasi gejolak emosional yang berkaitan dengan tantangan di kehidupan baru.

“Secara alamiah, humor sering digunakan oleh orang-orang penderita penyakit kronis untuk membantu mereka menyesuaikan dan memahami apa yang terjadi pada mereka,” kata Dr Anne Kennedy, seperti dilansir laman Psych Central (31/3/2014).

“Studi kami menunjukkan bahwa ilustrasi kartun dapat memberikan informasi pengobatan atau penyakit pada pasien dan menjadi suatu cara untuk terlibat secara emosional dengan mereka. Metode ini belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat menjadi pendekatan yang potensial untuk mendukung manajemen diri pasien untuk menghadapi penyakitnya.”

Sebelumnya, metode pengobatan menggunakan gambar kartun sudah diterapkan pada pasien, tetapi isinya bersumber dari tenaga ahli kesehatan bukan langsung dari pengalaman pasien. Metode yang digunakan di penelitian ini tergolong unik karena pasien dapat membuat ilustrasi kartun yang mereka buat sendiri.

Pada studi yang diterbitkan di jurnal Health Services Research ini, para peneliti menggunakan umpan balik dari pasien untuk membuat serangkaian gambar kartun yang menunjukkan pengalaman umum, permasalahan dan kecemasan yang dihadapi pasien.

Gambar-gambar kartun itu kemudian dimasukkan ke dalam sebuah buku panduan yang diberikan kepada para pasien penderita penyakit ginjal kronis. Selanjutnya, para pasien dimintai pendapat dan evaluasi mengenai penggunaan gambar kartun dan humor yang digunakan untuk menyampaikan informasi umum terkait penyakit yang dideritanya.

Hasil penelitian menunjukkan munculnya berbagai perasaan yang dialami pasien terhadap gambar-gambar kartun tersebut, seperti; perasaan senang, pengakuan, permusuhan, dan dorongan untuk bertindak.

Secara keseluruhan, pasien menemukan bahwa gambar kartun berguna untuk meringankan intonasi penyampaian informasi dan memberikan wawasan dan pemahaman yang tidak mereka miliki sebelumnya.

Profesor Anne Rogers, Direktur Riset di Wessex yang juga bekerja pada studi ini mengatakan, “Kartun yang digambar berdasarkan masukan dari pasien dapat memiliki potensi untuk membantu mengkomunikasikan saran kesehatan penting dan membantu pasien mengelola kondisi mereka sendiri sebagai dorongan peningkatan emosional.

“Masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyempurnakan temuan kami. Pengetahuan ini kami harap dapat digunakan untuk mengembangkan gambar kartun yang mencerminkan pengalaman pasien. Gambar-gambar tersebut nantinya akan dapat membuat pasien mendapatkan dukungan dan informasi kesehatan yang sesuai.”

Referensi Jurnal :

Anne Kennedy, Anne Rogers, Christian Blickem, Gavin Daker-White, Robert Bowen. Developing cartoons for long-term condition self-management information. BMC Health Services Research, 2014; 14 (1): 60 DOI: 10.1186/1472-6963-14-60.

You May Also Like