Categories: Science

Gen Sintetik, Alternatif Baru Dalam Pengembangan Vaksin HIV

HIV-1. (Credit: Gunilla, et al., 2008)

Bhataramedia.com – Keragaman virus dan kemampuannya untuk menghindar dari respon sistem imun merupakan tantangan terbesar dari pengembangan vaksin yang efektif terhadap HIV-1. Vaksin HIV yang menggunakan gen sintetik untuk memicu respon imun menawarkan cara baru untuk melindungi kita dari HIV. Selama ini, sebagian besar vaksin hanya bekerja dengan cara menginduksi sel-B untuk memproduksi antibodi terhadap virus. Pendekatan lain yang telah digunakan untuk melawan HIV-1 adalah dengan cara menstimulasi sel-T supaya dapat membunuh sel yang terinfeksi oleh virus atau yang kita kenal dengan induksi imunitas seluler. Sebelumnya, sebagian besar vaksin sel-T telah gagal karena HIV mampu bermutasi secara cepat dan menghindar dari respon imun.

Dalam upaya mengatasi hal tersebut, Lucy Dorrel dari University of Oxford dan timnya menciptakan gen sintetik yang mampu “merekatkan diri” pada 14 region dari genom HIV, dimana region ini cenderung tidak dapat bermutasi sebab jika bermutasi maka virus akan kesulitan untuk bertahan hidup. Artinya, vaksin ini hanya berfokus pada daerah yang conserved (tetap/terpelihara). Mereka berhipotesis bahwa vaksin sel-T menargetkan daerah yang paling conserved dari proteome HIV-1. Selanjutnya, vaksin sel-T akan menghasilkan efektor yang efisien dalam mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi virus segera setelah adanya penularan yang perpotensi pada replikasi HIV-1.

Supaya gen ini dapat dikenalkan dengan sistem imun, gen tersebut dimasukkan ke dalam tiga sistem pengiriman yaitu dua virus cacat (beberapa kemampuannya dinonaktifkan) dan plasmid. Hal ini dilakukan karena vaksin seringkali perlu diberikan beberapa kali untuk memicu respon imun yang kuat. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan peluang sel-T untuk merespon gen sintetik tersebut, bahkan ketika sel-B sudah dapat mengenali dan menyerang sistem pengiriman tersebut.

Related Post

Pada saat ketiganya disuntikkan secara berurutan kepada relawan yang sehat, beberapa bulan kemudian, relawan tersebut dapat memproduksi sel-T yang spesifik terhadap banyak daerah dari 14 region HIV, bahkan beberapa relawan mampu memproduksi sel-T lebih kuat dari yang lainnya. Ketika sel-T ini diberikan kepada sel relawan yang diinfeksi HIV, sel-T tersebut dapat menghentikan replikasi virus. Temuan ini merupakan kemajuan yang signifikan dalam desain vaksin yang ditargetkan untuk menginduksi imunitas seluler yang kuat dalam menghilangkan sel yang terinfeksi HIV.

Referensi Jurnal :

BORTHWICK N, AHMED T, ONDONDO B, HAYES P, ROSE A, EBRAHIMSA U, HAYTON EJ, BLACK A et al. 2014. Vaccine-elicited human T cells recognizing conserved protein regions inhibit HIV-1. Mol Ther, 22 (2), pp. 464-475. DOI : 10.1038/mt.2013.248.

Dimas Fandi Praditya

Recent Posts

Beberapa Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Pasang Panel Surya

Bhataramedia.com - Bagi anda yang hendak memasang panelsurya, anda bisa membeli panel surya, rack, inverter,…

1 tahun ago

Beberapa Penyebab Tidak Bisa Bergabung Pada Grup Telegram

Bhataramedia.com - Artikel ini akan memberikan anda penjelasan tentang Beberapa Penyebab Tidak Bisa Bergabung Pada…

1 tahun ago

Mau Pasang Panel Surya? Ketahui Lebih Dahulu Mengenai PLTS

Bhataramedia.com - Sebelum memasang panel tenaga surya, alangkah baiknya untuk memperluas wawasan mengenai panel itu…

1 tahun ago

Cara Melihat Semua Unduhan Pada Telegram

Bhataramedia.com - Artikel ini akan memberikan anda panduan tentang bagaimana Cara Melihat Semua Unduhan Pada…

1 tahun ago

Promo Optimal untuk Oli Mobil Terbaik di Otoklix Plus Simprug

Bhataramedia.com - Bagi kendaraan bermotor oli mesin memiliki peran penting untuk menjaga stabilitas kondisi mesin.…

1 tahun ago

Cara Mengaktifkan Fitur Ghost Mode Instagram

Bhataramedia.com - Para pengguna instagram pastinya sudah tahu bahwa status pada Direct Message dan info…

1 tahun ago