Sistem penggemukan sapi Potong metode Pasture Fattening

penggemukan-sapi

Pasture fattening merupakan sistem penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara menggembalakan sapi di padang penggembahan. Pemberian pakan dalam sistem ini adalah dengan menggembalakan, tidak ada penambahan pakan baik berupa konsentrat maupun hijauan. Oleh karena itu hijauan yang terdapat di padang peng- gembalaan disamping rumput- rumputan juga harus ditanami leguminosa (kacang-kacangan) agar kualitas hijauan yang ada padang penggembalaan lebih tinggi. Bila hanya mengandalkan rumput- rumputan saja tanpa leguminosa, maka akan sulit diharapkan pertambahan bobot badan sapi yang optimal.

penggemukan-sapi
penggemukan-sapi

Padang penggembalaan harus selalu dipelihara dari kerusakan maupun erosi, sehingga tatalaksana penggembalaan sapi yang digemukkan harus baik. Pada padang penggembalaan harus dihitung kapasitas tampungnya, hal ini untuk menghindari penggembalaan sapi yang berlebihan pada suatu petak tertentu atau over grassing.

Sapi memerlukan air minum untuk mempertahankan hidupnya oleh karena itu pada tempat-tempat tertentu pada padang penggembalaan perlu disediakan tempat-tempat air minum untuk minum sapi. Pemenuhan terhadap kebutuhan mineral dapat tercukupi menyediakan lempengan-lempengan garam dapur atau mineral blok, misalnya molases blok pada tempat-tempat tertentu

Demikian juga wilayah padang penggembalaan perlu ditanami pohon peneduh untuk berteduh sapi terutama pada saat hari panas. Tanaman pada padang penggembalaan dapat berupa tanaman lamtoro atau gamal. Fungsi kandang hanya sebagai tempat berteduh diwaktu panas ataupun pada malam hari.

Sistem penggemukan pasture fattening merupakan sistem penggemukan yang paling murah dibandingkan dengan sistem lain. Hal ini disebabkan biaya pakan yang berupa hijauan dan tenaga kerja relatif lebih murah, tetapi sistem penggemukan pasture fattening memerlukan waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 8-10 bulan untuk memperoleh hasil penggemukannya. Bakalan yang digunakan adalah sapi jantan atau betina dengan umur kurang lebih 2,5 tahun.

sumber : Buku Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 Kelas 12 SMK ; Ir.Caturto Priyo Nugroho, M.M

You May Also Like