Bhataramedia.com – Ilmuwan manchester telah menunjukkan bahwa obat baru dapat menghambat pertumbuhan tumor di laboratorium dan efektivitasnya meningkat apabila digabungkan dengan radioterapi. Hal ini menunjukkan pendekatan baru yang dapat digunakan secara klinis.
Banyak tumor memiliki daerah hipoksia, yang merupakan daerah yang kekurangan oksigen. Tumor ini menunjukkan perubahan di dalam produksi energi. Tumor beralih menggunakan glikolisis yang menghasilkan laktat sebagai produk sampingan.
Agar mencegah laktat menjadi beracun, laktat harus diangkut keluar dari sel oleh molekul yang dikenal sebagai monocarboxylate transporter (MCT).
Obat AstraZeneca yang dikenal sebagai AZD3965 menghambat salah satu molekul-molekul MCT1 di dalam sel-sel kanker paru-paru. Para peneliti dari Manchester Pharmacy School di University of Manchester (bagian dari Manchester Cancer Research Centre) telah meneliti lebih lanjut efek obat ini bila digunakan dengan kombinasi radioterapi.
Tim melihat sel-sel kanker paru-paru dan menemukan bahwa AZD3965 memblokir keluar masuknya transportasi laktat dari sel dan peningkatan glikolisis. Mereka menunjukkan bahwa perubahan ini mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan tumor pada tikus percobaan.
Selain itu, ketika obat tersebut dikombinasikan obat dengan radioterapi, para peneliti melihat efek antitumor yang lebih besar dibandingkan dengan obat atau radioterapi saja.
“Sepertinya menggunakan AZD3965 untuk memblokir MCT1 adalah cara yang bagus untuk secara khusus menargetkan sel tumor, dengan cara memanfaatkan perubahan metabolismenya. Obat tersebut saat ini sedang diuji di dalam uji klinis sebagai agen tunggal dan kami telah menunjukkan bahwa menggabungkan obat tersebut dengan radioterapi dapat menawarkan pendekatan pengobatan baru bagi pasien kanker,” kata Profesor Ian Stratford, pemimpin penelitian tersebut.
“Kami kemudian menerima dana tambahan dari CR-UK untuk menggunakan temuan ini di dalam sel-sel kanker paru-paru, kanker esofagus dan kanker prostat. Jika hasilnya positif maka akan segera langsung dilakukan evaluasi klinis,” kata Stratford, seperti dilansir Manchester University (05/11/2014).