

Bhataramedia.com – Orang-orang yang mengganti 5% dari kalori yang mereka konsumsi dari sumber lemak jenuh seperti daging merah dan mentega dengan makanan yang mengandung asam linoleat (lemak tak jenuh ganda yang ditemukan di dalam minyak sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian) mampu menurunkan risiko peristiwa penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 9% dan risiko kematian akibat PJK sebesar 13%. Hal ini menurut studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH). Mengganti 5% kalori dari karbohidrat dengan asam linoleat berhubungan dengan penurunan serupa di dalam risiko penyakit jantung.
“Telah ada banyak kebingungan dan berita-berita sensasional mengenai peran dari berbagai jenis lemak terhadap PJK,” kata Frank Hu, penulis senior dan profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health.
“Uji klinis acak telah menunjukkan bahwa mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh ganda mengurangi kolesterol total dan LDL. Meta-analisis komprehensif kami menyediakan bukti yang jelas untuk mendukung manfaat mengkonsumsi lemak tak jenuh ganda sebagai pengganti lemak jenuh,” lanjut Hu, seperti dilansir Harvard School of Public Health (28/10/2014).
Studi ini diterbitkan di dalam edisi cetak tanggal 28 Oktober 2014 di jurnal Circulation.
Para peneliti melakukan peninjauan secara sistematis untuk meringkas bukti mengenai hubungan antara asupan asam linoleat dan risiko PJK pada orang yang secara umum sehat. Mereka mengidentifikasi 13 penelitian yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan dengan total 310.602 orang dan 12.479 total peristiwa PJK, termasuk 5.882 kematian akibat PJK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan asam linoleat dari makanan berbanding terbalik dengan risiko PJK. Hal ini berarti, asupan asam linoleat yang lebih itnggi menghasilkan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah. Setelah membandingkan tingkat asupan asam linoleat tertinggi ke tingkat terendah, para peneliti menumkan bahwa terjadi penurunan risiko kejadian PJK 15% lebih rendah dan penurunan risiko kematian 21% lebih rendah akibat PJK. Hasil ini secara umum bersifat independen, di luar faktor risiko penyakit jantung koroner seperti merokok dan faktor-faktor diet lainnya seperti konsumsi serat.
Di dalam prakteknya, para penulis mengatakan bahwa temuan ini mendukung untuk mengganti mentega, lemak babi dan lemak dari daging merah dengan minyak dari tumbuhan untuk memasak. Meskipun tidak dibahas di dalam analisis ini, mereka menambahkan bahwa lemak trans dari minyak nabati yang terhidrogenasi secara parsial juga harus dihindari.