Bhataramedia.com – Untuk pertama kalinya, para peneliti telah mengidentifikasi penanda terpercaya (PDGFRβ) untuk mendeteksi karsinoma terkait fibroblast (sel dalam tumor yang mendorong pertumbuhan dan metastasis) / carcinoma-associated fibroblasts (CAF) di jaringan kanker mulut. Dengan penemuan ini, pengobatan anti-PDGFRβ dapat segera dikombinasikan dengan perawatan tumor yang ada untuk menyediakan terapi kanker yang lebih efektif.
Temuan yang muncul di jurnal PLOS ONE tersebut, merupakan strategi baru untuk menemukan penanda / biomarker, yang digabungkan dengan analisis bioinformatika dari dataset ekspresi gen yang telah dikumpulkan, bersamaan dengan eksperimen assay menggunakan spesimen dan kultur sel kanker mulut.
CAF telah terbukti sangat prediktif terhadap tingkat keparahan penyakit ini, tetapi penelitian mereka telah terhambat oleh kesulitan dalam mengidentifikasi penanda yang dapat diandalkan dari sampel jaringan.
Dilansir Boston University Medical Center (10/05/2016), para peneliti di Boston University School of Medicine (BUSM) mengidentifikasi satu set gen kolagen yang sebagian besar merupakan CAF-spesifik, yaitu COL1A1, COL1A2 dan COL3A1. Dengan menggunakan dataset ekspresi gen dari genom kanker yang terdiri dari ratusan sampel kanker mulut, mereka kemudian mencari gen tambahan yang ekspresinya paling terkait dengan ekspresi rata-rata tiga gen kolagen ini. Dalam melakukannya, mereka mengidentifikasi beberapa penanda, termasuk PDGFRβ, yang mereka pastikan CAF-spesifik, dengan menggunakan tes immunostaining pada spesimen karsinoma oral (mulut).
“Mengingat hubungan yang telah dikenal antara CAF dengan prognosis buruk pada kanker tertentu, termasuk orang-orang dengan kanker kepala dan leher, identifikasi penanda kuat dan dapat diandalkan dari sel-sel ini diperlukan untuk lebih menilai peran mereka dalam inisiasi dan progresi tumor,” jelas Maria Trojanowska, Ph.D., profesor kedokteran di BUSM.
“Studi ini menyoroti kekuatan dan pentingnya penelitian antar-disiplin yang dapat diterapkan untuk penemuan biomarker baru.” Mengidentifikasi penanda fibroblast selalu menjadi tantangan di masa lalu, dengan keberhasilan yang terbatas. Untuk pertama kalinya, kami menunjukkan bagaimana seseorang dapat memanfaatkan dataset publik yang tersedia untuk membantu memprioritaskan percobaan ini, dan membantu mengidentifikasi penanda yang lebih kuat dan dapat diandalkan,” tambah Stefano Monti, Ph.D., profesor kedokteran di BUSM.
Diharapkan bahwa temuan ini akan membantu mempercepat identifikasi mekanisme potensial aksi yang mendasari interaksi kompleks antara fibroblast dan sel-sel ganas, serta penemuan target yang dapat diandalkan selama terapi kanker.